Ting!
Lift pun telah sampai ke tujuan. Aku yang menyadari hal itu, langsung siap sedia. Ketika pintu terbuka, langsung saja keluar dari situ, ditemani oleh para bodyguard yang menemani. Rasanya tak ingin hal lain, kecuali mandi, makan, lalu beristirahat. Karena harus mengontak dad, maka hal ketiga hal itu tak bisa segera dilakukan.
Kaki melangkah ke arah penthouse. Sungguh, baik fisik dan pikiran sudah terasa lelah, karena perjalanan jauh dan segala hal yang terjadi. Semua muncul tiba-tiba, terutama di bagian Maria. Kejadian aneh, bahkan selalu memisahkan kami berdua, seolah tak pernah absen. Mengapa bersatu dengan gadis yang diinginkan, tak seindah dalam bayangan? Keluhku dalam hati.