Aku terdiam mendengar jawaban Raymond. Ini tak salah, right?
Aku: "Are you sure?"
Kekejaman memang biasa di mafia, bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari, tapi mendengar kabar yang di luar dugaan, tentu saja membuat diriku terkejut bukan kepalang. Queen Red Dragon is totally insane!
Kepala berdenyut, karena menahan amarah. Tanpa sadar, tangan kiri ikut terkepal. Huh, aku memang tak bisa membohongi diri sendiri, kalau kejadian ini membuat hati menjadi panas! Maria itu bukan anak kandungnya, kenapa harus ikut campur sejauh itu? Who the hell is she? Rasa kesal berkobar dalam jiwa, tapi tetap harus menjaga kewarasan itu sangat sulit adanya.
Ray: "Mana ada aku berbohong, X. Aku mendengar sendiri, bahkan kakak perempuan kedua, Theresia, juga turut menyaksikan secara langsung. Luckily, you were not here. I could not imagine, what would you got."