Aku tak tahu sudah berapa lama berlari, namun satu yang pasti tak terdengar langkah orang-orang atau makhluk dengan wajah aneh mengikuti. Yang lebih mencengangkan adalah tak terasa adanya rasa haus, seperti yang semula terjadi. Entah ini hal baik atau buruk, hanya satu yang kutahu: harus secepatnya menolong kekasih ke tempat yang aman dan lepas dari gangguan mereka yang sudah berbuat biadab dengan wanita yang dicintai.
"Sayang, aku ingin kita segera ke rumah sakit Distrik di Boston." Suara Maria terdengar.
"Hm? Rumah sakit Distrik di Boston? Maksudnya yang dikelola oleh The Red Dragon?" tanyaku serius.
Ya, meski berlari, tetap saja harus fokus, apalagi kalau diajak bicara oleh bidadari cantik penakluk hati, maka memang harus sebisa mungkin tak pecah konsentrasi sama sekali.
"Benar. Aku ingin kita segera ke sana, Tubuhku kosong, perlu segera diisi oleh roh. Kalau aku terlalu lama berada di luar, sudah pasti akan mati nanti raga yang tertinggal," jawab Maria.
