Previous Chapter:
Ya, Buddha. Mengapa hati ini semakin terasa sedih? Ngai benar-benar tak mengerti apa yang harus dilakukan. Kalau ngai meninggalkan Ai-Ling, sudah pasti tak salah sama sekali, karena kami berdua belum ada ikatan. Akan tetapi, bagaimana dengan komitmen yang sudah diucapkan berdua, setelah makan malam waktu itu? Ngai benar-benar tulus, ingin menjadikannya istri, sehingga mau menerima permintaan Ai-Ling. Jika hanya menerima seseorang di kala senang, tentu saja semua orang bisa. Namun, di kala sulit, belum tentu semua orang bisa dan ngai tak mau ditinggalkan sama sekali oleh Maria, pikir Daniel muram.
Tony: "Jadi, bagaimana? Apakah nyi masih mau melanjutkan hubungan dengan Maria atau dilepaskan?"
Daniel: "Ngai ...."
***
Daniel merasa resah, sehingga tak bisa melanjutkan perkataan yang sempat ingin terucap. Pria tampan itu memang masih merasakan cinta, sehingga tak tega untuk melakukan hal seperti meninggalkan Maria, gadis yang akan dijodohkan dengannya.