Tony yang telah mendapatkan telepon dari Hans, menjadi merenung. Pria bertubuh tinggi itu tak menyangka, akan ada dua kejadian dalam satu hari: kabar gembira dan kabar duka.
"Hm ... apa yang ngai bicarakan di telepon dengan Hans, memang sangat tak terduga. Kalau dipikir dengan akal, tentu saja tak masuk akal, kalau sebagai orang tua tak tahu apa yang terjadi pada anak-anak, tapi beda halnya jika disembunyikan. Seingat ngai, waktu kami bercakap-cakap di hotel, kala great meeting, dia memang memecah sekolah semua anak, kecuali anak kedua dan ketiga, karena tak mau musuh sampai mengetahui keberadaan mereka, lalu keselamatan terancam. Tapi, Queen Red Dragon sampai tahu, bisa dipastikan bukan kabar bohong," gumam Tony.
Pria yang merupakan Leader Distrik itu menatap ke arah laptop yang mana layarnya masih menyala. Tony tak berkata apa-apa, karena memang masih waktu jam kerja, sehingga yang dilakukan adalah mengecek e-mail khusus para Leader The Red Dragon.