Previous chapter:
Jia Zhen langsung meninggalkan maid tersebut, kemudian berjalan menuju meja kerja sang cece, yang mana ada telepon di sana.
Jari Jia Zhen menekan tombol lima, yang mana tersambung ke kamar Ching Er, putri kedua di keluarga Hans Purnomo Wijaya. Tak lama kemudian, panggilan yang dilakukan oleh si pemuda, tersambung ke kamar kakak perempuannya, sehingga yang bisa dilakukan adalah menunggu.
Sementara itu, Ching Er merasa mendengar telepon berbunyi. Gadis itu tengah bermain ponsel, yang mana ia berusaha untuk melupakan ketegangan, akibat menyaksikan cece pertama pingsan di depan mata.
"Siapa yang dian hua ngai, ya? Itu seperti berasal dari telepon yang ada di meja kerja. Jangan-jangan itu Jia Zhen," ucapnya pelan.
Gadis manis itu langsung menghentikan kegiatan, kemudian ia langsung menyimpan ponsel di dalam kantung celana, lalu berjalan menuju meja kerja yang dituju.