"Ce, Cece Ai-Ling." Suara itu terdengar di telinga ngai.
"Meai?" tanya ngai malas.
Yeah, ngai tahu apa yang akan dikatakan oleh adik bungsu yang satu ini. Dia pasti akan meminta untuk dibukakan pintu. Biar saja dia di luar, siapa suruh buat masalah dengan ngai! Kesal sekali waktu itu dia berkata yang menyakitkan hati dan kalau tak mati juga sudah bagus! Gerutu ngai dalam hati.
"Ce, kasian Ce Ching Er. Bukakan saja dia pintu, siapa tahu ada hal penting yang akan dikatakan. Kita ini saudara, Ce. Lebih banyak saudara yang baik, akan lebih baik dan menguntungkan," bujuk Jia Zhen.
Ngai sebenarnya ingin mengusir Ching Er. Sakit hati akan ucapannya itu masih terasa. Ngai juga manusia, yang memiliki hati dan bisa terluka karena ucapan orang lain, apalagi adik sendiri. Hal yang paling menyedihkan di dunia adalah ditusuk dari belakang, terutama saudara sekandung.
"Cece masih marah dengan ucapan Cece Ching Er?" tebak Jia Zhen.