Seorang pria dengan wajah dingin, datar dan memiliki pengaruh yang besar di kalangan pebisnis maupun mafia itu tengah menatap ponsel dengan gelisah. Ia belum juga mendapatkan kabar dari anak buah yang dipercayakan untuk mengurus visa dari Netherland Embassy.
Dia tengah berada di suatu ruangan, yang mana terdapat meja kerja, lalu ada ranjang besar dan sebuah laptop bersamanya. Tak ada orang lain di ruangan tersebut, sehingga suasana yang ada sunyi, sepi dan keheningan yang terasa.
"Damn, it! Sudah jam berapa ini? Kenapa belum juga ada kabar? Jangan katakan, visa untukku belum ke luar. Ini sangat berbahaya, karena taruhannya adalah pernikahan Maria yang sudah pasti tak akan terjadi dengan putraku," gumamnya pelan.
Ia menatap ponsel yang baterainya tinggal setengah. Masih belum ada tanda-tanda akan ada yang menghubungi dan ini jelas membuat resah pria yang sudah lama menjadi Pemimpin Utama di The Black Dragon.
