Seorang gadis manis, berwajah oriental, tengah mengurung diri di dalam kamar. Kedua matanya sembap dan basah karena air mata. Ia menangis terisak, karena tak sanggup melihat pemandangan yang telah dilihat di depan mata: Maria Clara Wijaya alias Ai-Ling, diperlakukan mesra oleh pria yang ia sukai, Daniel Jose Wijaya.
Hatinya semakin panas, ketika mengetahui keduanya akan segera menikah dan telah disetujui oleh orang tua masing-masing, sehingga menimbulkan sesak di dalam dada. Kedua mata si gadis melihat sendiri, bahwa sang kakak pertama dan pria pujaan hati, diperbolehkan berduaan untuk berbicara satu sama lain.
Memori si gadis pun teringat, kala kedua orang tua memanggilnya dan mengajak bicara secara pribadi. Hal itu terjadi, setelah makan malam usai dan kedua orang yang akan dijodohkan sudah masuk ke ruang keluarga.
"Ching Er, ikut mama dan papa," ucap sang mama.