Hari telah beranjak semakin sore, sinar mentari telah mulai masuk ke dalam kamar ngai yang mana gordennya telah dibuka lebar. Biasanya, ngai lebih suka suasana yang tenang, dalam arti tidak ada sinar matahari yang masuk, akan tetapi kabar yang di dapat dari Jia Zhen saat membangunkan ngai, sukses membuat diri ini berteriak sekuat tenaga.
Ya, Buddha, kenapa ngai harus mengalami semua ini? Hanya karena bertemu dengan X, maka ngai terpaksa harus menikah dengan Daniel? Memang betul, X bukan pria sembarangan, namun tetap saja membuat kesal, kecewa, dan marah. Kenapa ngai seolah dikorbankan? Apakah tanpa pernikahan, hidup ngai berada dalam bahaya?