Chereads / He Is My Man / Chapter 144 - Top Secret

Chapter 144 - Top Secret

Previous Chapter:

Kedua mata ini membaca semua tulisan yang ada satu per satu, kemudian menekan tombol SEND. Ngai sengaja ke luar dari akun e-mail pribadi, kemudian mematikan ponsel, supaya tidak terlupa keesokan harinya.

Indera penglihatan ini mulai berat dan ngai pun segera naik ke ranjang, kemudian memejamkan mata. Ngai tak bisa menahan rasa kantuk yang sudah sangat berat menyerang, kemudian tertidur ke alam mimpi tak lama kemudian.

***

Kedua mata ini perlahan-lahan terbuka. Rasa kantuk masih terasa mendera, seolah menyuruh untuk tetap tinggal di atas ranjang dan tidur sampai siang. Ngai benar-benar tak senang bermalas-malasan, akan tetapi tubuh ini seperti lelah sekali. Apa yang telah dilakukan? Bukankah ngai sama sekali tak bekerja berat?

"Zao an, Cece." Suara itu lembut menyapa.

Hm? Cece katanya? Siapa, ya, yang berkata seperti itu? Ngai tak bisa menebak, karena masih teramat lelah luar biasa, sehingga yang diinginkan adalah menarik selimut, kemudian tidur lelap.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS