Setelah yakin mama dan papa sudah pergi dan tak akan kembali, ngai pun segera beranjak dari sana, kemudian berjalan secara perlahan. Kedua kaki ini sudah menjejak sempurna, sekujur tubuh pun tidak terasa sakit sama sekali, bahkan ngai tidak jatuh ketika bergerak turun dari tempat tidur yang lumayan tinggi ini.
Ngai berusaha supaya tidak menimbulkan kegaduhan, sehingga berjalan dengan ritme pelan. Mama waktu itu pernah mengatakan pada ngai, kalau beliau menaruh tas ngai, tapi di mana? Ngai tidak ingat sama sekali dan ini sungguh meresahkan! Aha, ngai ingat, kalau menyimpan laptop yang dibawa dari Amsterdam.
Ngai memang sengaja membeli semua peralatan eletronik seorang diri, supaya orang tua tak ada alasan bisa menyita: ponsel, laptop, tablet dan lain-lain, kecuali dari hasil keringat sendiri.