"Ai-Ling, Jia Zhen, kalian sedang membicarakan apa?" tanya Cynthia dengan nada curiga.
Sebagai seorang mama yang terbiasa memperhatikan sikap, tabiat dan tindak-tanduk dari semua anak, tentu saja pemandangan akrab anak sulung dengan si bungsu menjadi hal yang istimewa, karena mereka jarang berbicara satu sama lain.
Kenapa putra ngai, Jia Zhen, malah masuk ke sini? Memang tak mengherankan, bila ia menjenguk cece sendiri, tapi tetap saja aneh. Apalagi, mereka berdua berbicara dengan nada tak biasa, membuat hati ini semakin curiga, pikir Cynthia waspada.
"Tidak ada apa-apa, Ma," jawab keduanya serempak.
Semakin aneh saja tingkah mereka berdua! Pasti ada yang disembunyikan dari ngai dan akan ngai cari tahu apa yang dari tadi mereka berdua bicarakan, karena pasti ada yang tak biasa, pikir mama yang memiliki tiga orang anak tersebut.
"Zen de ma? Jia Zhen, kenapa nyi tidak pergi ke bawah untuk sarapan dengan Ching Er?" Cynthia bertanya kepada anak lelaki satu-satunya di keluarga.