ra "You don't have to follow me, X! I can take care of myself!" tegur The Godfather yang merasa heran, karena ingin ikut bersama dirinya kembali ke Penthouse.
Sementara itu, X menggeleng. Perasaan aneh kembali menyelimuti diri pria bertubuh tinggi tegap berotot itu. Seolah tengah memperingatkannya, agar tidak melewatkan momen berharga dengan sang ayah.
"No,Dad. We can breakfast together. Aku belum sarapan dari pagi," tolaknya gigih.
The Godfather menatap anak tunggalnya dengan pandangan curiga. Pria yang sama gagah dan macho, tak kalah dari sang anak, menjadi seperti ini. Biasanya, X tak masalah bila tak makan bersama dan akan melanjutkan aktivitas yang tertunda.
Ada apa dengan putra tunggalku ini? Ini di luar kebiasaannya. Apakah dia baik-baik saja? Aneh sekali, pikir The Godfather.