"Kakak ipar ingin bercerita denganku? Wajah nyi tampak muram. Apa ada masalah?" tanya Lucy, ketika pelukan mereka dilepaskan oleh Cynthia.
Sementara itu, wanita yang selalu mencemaskan keadaan anak-anak, terutama di saat mereka jauh itu hanya lama termenung. Lucy yang sadar akan suasana hati sang kakak ipar, akhirnya mengajaknya pergi ke luar dari kamar yang ditempati oleh Theresia dan Ray.
"Ce, mari kita ngobrol di kamar cece saja. Supaya lebih nyaman. Ngai juga sudah meminta maid untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sana. Siapa tahu, ketika pagi hari terbangun atau saat haus dan lapar, ce dan anak-anak bisa langsung makan." Lucy berkata, seraya tersenyum.
"Dui pu qi ngai merepotkan nyi, Lucy." Cynthia mengatakan hal tersebut, karena merasa tak enak hati kepada adik ipar yang telah mau membantu keluarga mereka.
