Lukas pun melangkah ke arah meja rias. Kedua mata pria yang memiliki wajah oriental itu, menatap ke arah cermin, yang mana sang istri sudah selesai berdandan simpel. Rambut panjang yang cantik pun diikat, menjadi kuncir kuda, sehingga penampilan yang terlihat bak gadis berusia dua puluhan.
Pria yang masih tetap tampan, meskipun usianya lebih dari separuh abad itu, tak berani mengusik wanita pujaan, karena sudah pasti akan kena marah. Ia sudah paham betul, kalau Felicia tak suka dandanannya diganggu gugat.
"Holo ma?" Lukas bertanya dengan lembut.
Felicia yang baru saja meletakkan peralatan make up di atas meja rias, menjadi tertegun sebentar. Suara itu tak asing sekali, seperti suara Lao Kong. Jangan-jangan, benar dia. Coba ngai lihat di pantulan cermin, supaya tak salah duga, batin wanita yang sebentar lagi menjadi seorang nenek itu.
