Previous Chapter:
Dad kembali terdiam. Sudah bisa dipastikan, kalau beliau tak akan berdiam diri saja. Ingatan ini langsung membawa ke saat menjenguk di rumah Queen Red Dragon, di mana saat itu kekasih hati terbaring sakit, demam tinggi dan memeluk erat tubuhku. Tuhan tolong selamatkan wanita yang kucintai, doaku dalam hati.
***
Aku menutup sambungan telepon yang sejak tadi dilakukan. Ya, semakin gelisah hati ini, karena tak juga kunjung mendapatkan kabar dari Raymond, calon Adik Ipar. Sejujurnya, penasaran juga, kenapa sampai bisa pingsan? Penyakit apa yang terjadi pada kekasih hati yang cantik itu? Semoga bukan penyakit yang berat atau serius, supaya bisa segera sembuh, pikirku dalam hati.
Tangan ini pun mulai membuka pesan dari Raymond Joshua Wijaya, yang mana membuat hati ini terkejut bukan kepalang. Ya, bagaimana tidak, kalau salah satu anggota keluarga kekasih memberikan informasi buruk, apakah hati ini tak ketar-ketir dibuatnya?