Dua Puluh Menit Kemudian
Hans dan Cynthia telah rapi berpakaian. Mereka sempat bermesraan di bathroom yang pastinya karena dorongan hasrat si pria. Wanita cantik itu senang, karena perhatian yang diberikan oleh sang suami yang besar, sehingga membuatnya tetap lengket dan tak mau berpaling.
"Lao Po." Hans membuka percakapan.
"Ya, Lao Kong?" Cynthia menyahut.
Wanita bertubuh tinggi langsing itu menunggu, apa yang akan dikatakan oleh suami. Terlihat jelas keraguan di sana, sehingga membuat dirinya heran. Sedangkan Hans agak bingung memulai, karena mereka belum makan, sehingga takut akan mengganggu mood wanita yang telah bersamanya lebih dari dua puluh tahun itu.
"Anak-anak kita sudah besar, apakah menurut nyi ... kita akan menjadi Kung-kung dan A-Ma?" tanya Hans serius.
Cythia tersenyum, karena mengetahui arah tujuan yang dibicarakan, namun memilih agar sang suami menyatakan lebih jelas, sehingga tak ada keraguan di dalamnya.
