Aku sudah berada di Penthouse, a house, but it is not a home for me. I do not have my lovely lady here, my woman, Maria Clara Wijaya. Ah, damn! Why do I feel lonely now? It never been happening, but now I feel that.
Maria, how much I missed you, but unfortunately, I must stay at here, due to work. Huah, kau itu seorang pria, X, kenapa harus mellow begini? Yeah, pria juga manusia dan kami juga membutuhkan seorang wanita untuk melengkapi diri yang kosong. I have everything that I need in my life but one thing is less: a woman, a feminine energy and definitely a love, a sincere love, a passionate love and beautiful love that comes from a lovely wife.
Hidup terasa begitu berat dan pikiran ini mengingatkan ke surat elektronik yang telah dibaca tadi pagi. Apakah ini saatnya untuk membalas satu per satu? Maria belum juga menghubungi ke nomor ponsel, apakah dia benar-benar bertemu dengan pria itu dan setuju untuk menikah dengannya? Tidak, aku tak akan membiarkan hal itu terjadi!