Chereads / seed of fire imperial / Chapter 7 - chapter 7 - ketakutan yang berlebihan

Chapter 7 - chapter 7 - ketakutan yang berlebihan

Jun Hyun melihat putranya yang terbaring diranjang, Bayu Hyun mengeluarkan keringat dingin dengan deras yang membasahi seluruh bajunya. Sesekali Bayu Hyun mengigau.

"Ayah... Tolong... Ada api... "

Jun Hyun memeluknya untuk menenangkan, diapun kembali tenang.

Dipagi Hari, Bayu Hyun terbangun dan melihat ayahnya tertidur dalam posisi duduk dengan kepala berbantal lengan disamping ranjangnya.Kemudian Bayu Hyun berdiri dan mengambil selimut dan dipakaikan pada Ayahnya. Seketika Jun Hyun terbangun dengan melihat putranya yang terlihat baik-baik saja, dia tersenyum sambil memegang pipi putranya dia bartanya.

"apakah kamu baik-baik saja?". Jun Hyun terlihat hawatir.

"aku baik-baik saja". Bayu Hyun tersenyum.

Jun Hyun yang melihat putranya tersenyum, seakan seluruh kehawatirannya hilang. Diapun mengusap rambut putranya dengan lembut.

Sorepun menjelang hampir malam, Bayu Hyun masih asik menanam sayuran dihalaman.

"Nak, ayo masuk sekarang sudah mulai gelap. "

Jun Hyun menyuruh putranya untuk masuk kedalam rumah dan Bayu Hyun-pun berlari kepelukan ayahnya meski tangannya masih bercampur tanah.

"ayah aku lapar sekali, aku ingin makan soto. "

"baiklah, mandi dulu dan ganti baju sebelum makan malam. "

"Siap! " Bayu Hyun menjawab dengan gembira.

Hari semakin gelap, Jun Hyun menyalakan Api untuk menerangi ruangan. Dari belakangnya terdengar suara nafas yang berat dan cepat, dia menoleh dan itu adalah suara nafas yang tidak teratur dari putranya. Dengan wajah yang sedikit bingung, Jun Hyun melihat raut wajah putranya yang sangat ketakutan dengan bola mata yang tertuju pada Api lilin yang dia nyalakan.

Jun Hyun berpikir.  "ke,kenapa ekspresi Bayu tidak wajar?"

Melihat kondisi itu, Jun Hyun mulai cemas dan mulai menyadari bahwa putranya ketakutan pada Api.

Jun Hyun menebak. "jangan-jangan dia takut pada api!! " 

Dengan Segera dia meniup Api lilin itu dan benar saja, detak jantung dan nafas yang tadinya tidak teratur kini mulai kembali normal.

Jun Hyun berpikir.  "Benar ternyata putraku ketakutan pada api!!. Apakah mungkin kebakaran itu membuatnya trauma?!"

Sambil memeluk putranya, tersirat Kehawatiran diwajahnya.

Dalam ruangan yang sangat gelap hanya dengan cahaya bulan dari jendela yang terbuka.

"Ayah akan menyalakan penerangan di kamarmu, ya?"

"ja, jangan! "

Bayu Hyun memeluk ayahnya seakan tak mau melepaskan, Jun Hyun bertanya pada putranya.

" apa yang kamu takutkan?"

"aku tidak tahu... Entah mengapa, tiba-tiba aku takut sekali pada Api... Biasanya Aku tidak setakut ini...." raut wajah Bayu Hyun terlihat bingung.

Sambil menghela nafas panjang dengan wajah yang cemas, Jun Hyun bertanya.

"apa yang kamu ingat kemarin, saat memasuki hutan sebelum kebakaran?".

wajah Bayu Hyun terlihat bingung sambil melihat wajah ayahnya yang hanya terlihat siluet dari cahaya bulan, Bayu Hyun menjawab.

"tidak tahu... Aku sama sekali tidak ingat kalau aku memasuki hutan. Hmm... Ayah tadi bilang Hutan terbakar, kenapa hutannya bisa kebakaran Ayah?" dengan suara polosnya sudah mampu menandakan bahwa Bayu Hyun benar-benar lupa ingatan tentang kejadian kemarin.

"mungkin melupakan kejadian yang mengerikan adalah hal yang terbaik." Dalam hati Jun Hyun berpikir.

Kemudian dia memeluk putranya dalam kegelapan ruangan.

....¤¤¤¤¤¤¤¤....

"A, api... A, ayah.... T, to, tolong ada Api.... " saat Bayu Hyun melihat api pada lilin.

"Aaaaaaaaaa!!!! Api!!!! " saat Bayu Hyun meluhat Api pada kompor.

"to, tolong.... a, apiiiiiii..... " saat melihat Api pada lampu minyak.

Seminggu kemudian, Jun Hyun mengamati putranya yang ketakutan secara berlebihan terhadap Api, meskipun itu hanyalah Api kecil.

"putraku terlalu berlebihan bereaksi terhadap Api sedangkan hampir dusetiap kehidupan manusia sulit untuk 100% terlepas dari Api. Jika ini dibiarkan berkelanjutan hingga dia dewasa pasti akan memberi pengaruh buruk di kehidupannya." Jun Hyun berpikir.

Jika Bayu Hyun tidak dibiasakan melihat Api, hidupnya tidak akan normal seperti anak-anak pada umumnya.

"Ayah..." Bayu Hyun memanggil ayahnya yang baru selesai bekerja.

"ada apa?" Jun Hyun-pun mendekat dan bertanya.

"Ayah... Bisakah Ayah mengajariku menggunakan Elemen Air dan

Soul Beast Air untuk mengobati?" pinta Bayu Hyun dengan polosnya.

Sejenak Jun Hyun terdiam dan berpikir. "putraku memiliki Elemen Api, apakah hal yang mungkin untuk mengajarinya menggunakan Elemen Air?. Mungkin ini mustahil tapi jika belum dicoba mana mungkin tahu berhasil atau tidak."

Setelah berpikir, Jun Hyun menjawab.

"itu mungkin saja tapi sangat-sangat sulit, butuh latihan yang sangat keras, kecerdasan, bakat dan kesabaran tingkat tinggi selain itu yang paling penting adalah tidak boleh memiliki rasa takut."

sambil melirik wajah putranya dan melanjutkan dengan bertanya.

"apakah putra kecilku ini bisa?....."

"Aku Bisa!"tanpa pikir panjang Bayu Hyun menjawab dengan mantap.

"Baiklah kalau begitu, putra kecilku sanggup itu artinya tidak boleh mundur."

"Aku tidak akan mundur!" sahut Bayu Hyun tanpa ragu.

"itu artinya kamu tidak boleh takut pada api, apa kamu bisa? "

"a, aku pasti bisa..." Bayu Hyun ragu-ragu.