(Nafisah POV)
Suara dering ponsel cukup mengganggu pendengaran, aku yang sedang sibuk mengurus beberapa berkas mengacuhkan saja panggilan tersebut. jika memang penting, pastilah Paman Gideon akan memberitahu padaku.
Mataku terus berfokus pada setiap berkas, tak lama suara ketukan pintu membuatku berdehem sebentar. suara pintu Terbuka tetap tak membuatku mengalihkan pandangan. bukan apa apa, Tapi karena aku terlalu banyak libur, membuat banyak pekerjaan yang harus di urus.
"Sibuk sekali." Suara Renand yang menyapa dan juga langkah kakinya membuatku menengok perlahan, aku langsung Tersenyum dan menutup berkas terakhir.
"Kau kemari? Bukankah kau juga banyak pekerjaan?." Tanyaku, kali ini aku tak akan bisa mengusirnya. sebab hatiku terlalu jatuh dan jauh darinya merupakan sebuah kesakitan.
"Tidak juga, aku ingin mengajakmu makan siang. Apa ada waktu? Jika tidak, tak masalah.. aku akan kembali lagi nanti." Kata Renand dengan suara lembutnya.
