Nafisah sudah berjalan dengan langkah pelan, Di belakangnya Nasmira juga ikut mengendap-ngendap, Ketika mereka sudah berada di depan pintu kamar Renand. Nafisah mulai menempelkan jempolnya ke gagang pintu, [Klik].
Pintu terbuka, Nafisah dan Nasmira sudah masuk ke dalam dan menutupnya. ruangan begitu gelap, Aroma tubuh Renand tercium jelas dalam ruangan ini. Nafisah langsung merindukan aroma ini dan berada dalam pelukan hangat itu.
Mencari saklar lampu, Lalu menekannya. Nafisah langsung bisa melihat kamar maskulin yang nyaman, Dindingnya berwarna abu-abu, sprei di ranjangnya memiliki warna hitam putih. terkesan biasa saja, namun Nafisah malah membayangkan bisa tidur di atas ranjang itu dan memeluk Renand.
Ketika langkah kakinya menginjak satu persatu lantai kamar, Nafisah bisa merasakan sensasi dingin yang menusuk hebat.