Lova duduk di bangku yang sudah ada di koridor kelas sepuluh. Dengan tangan di kedua sisi tubuhnya bertumpu pada bangku, Lova mendongak menatap langit yang sedang turun gerimis.
Lova berpaling ke arah samping kanan ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Dia kira Axel, tapi ternyata Manggala. Lova memundurkan posisi duduknya hingga merapat pada sandaran bangku ketika jarak kakak kelasnya itu semakin dekat dengannya.
Manggala memicingkan kedua matanya untuk memperjelas penglihatannya. "Lo-va?" panggil Manggala dengan suara pelan yang terdengar ragu-ragu.
Lova hanya tersenyum kecil membalas panggilan Manggala.
Manggala tersenyum manis dan mempercepat langkah kakinya. "Kok, kamu masih di sini? Kenapa kamu belum pulang, Va?" tanya Manggala beruntun dengan suara halus sambil duduk di bagian bangku kosong tepat di samping Lova. "Kamu lagi nungguin jemputan, ya?"