Lova memekik kecil dengan tubuh yang sedikit terhuyung ke belakang ketika tiba-tiba saja tangannya yang sedang berada di dalam genggaman Axel ditarik pelan oleh laki-laki itu.
"Untung keseimbangan tubuh Lova bagus, lho jadi gak sampai jatuh. Sakitnya gak seberapa, tapi ... malunya itu. Kenapa sih, Axe? Kenapa tarik-tarik?" tanya Lova sambil membetulkan tali backpacknya yang turun dari bahunya.
Axel tak langsung menjawab. Matanya menatap pada papan nama dengan nama sebuah toko buku di depannya dengan nanar. Axel menoleh menatap Lova yang ternyata sedang menatapnya juga. "Ada gue yang bakal tangkap lo, kalau lo jatuh, my Lov. Buku?" tanya Axel sambil mengedikkan dagunya.
Kening Lova mengerut samar. Melirik ke arah toko buku di depannya sebentar, lalu Lova menganggukan kepalanya dengan sedikit ragu-ragu.
"Really?"
"Ya … h." Lova mengangguk kaku. "Why, Axe?" tanya Lova tidak mengerti.
"Pasti murah dong, my Lov." kata Axel dengan suara datar.