Axel bergeming, masih duduk di single sofa dengan tatapan kosong ke arah karpet. Bahkan dia tidak repot-repot mengantarkan Malik dan Abdul sampai depan pintu ketika kedua laki-laki itu pamit setelah Malik uring-uringan karena pertanyaannya.
Axel sedang merenungi semua ucapan Malik dan Abdul. Membulatkan tekad akan memenuhi janjinya untuk mengutamakan perasaan Lova. Axel tidak akan mudah menyerah memperjuangkan hati Lova dengan cara yang benar.
Mengerjapkan mata, Axel mengalihkan pandangannya pada pigura fotonya dan Lova. Axel menatap foto Lova yang tengah tersenyum lebar lekat-lekat. "Aku-- kamu." kekeh Axel. "Gue bahkan gak pernah pakai dua kata sederhana waktu pacaran sama lo."
Axel menghela nafas berat sambil memijat pelipisnya dengan ibu jari dan jari tengah tangan kanan yang sikunya di tumpukan di atas lengan sofa.
Drrrt ... drrrt ...