Kehadiran.
Seakan ilusi yang masih menjadi tanda tanya besar bagi seorang Rizki.
Pengharapan dirinya selama bertahun-tahun masih belum terbayar lunas sampai saat ini.
Harus membutuhkan waktu yang banyak untuk dia agar bisa bertahan dan mampu meyakinkan seseorang bahwa dirinya ini baik-baik saja.
"Sudah sejak lama aku mengharapkan sebuah kepastian. Tapi sejak saat itu pula aku tidak tahu sampai mana keadaan ini bertekuk lutut pada sesungguhnya. Ya Allah. Aku tahu engkau pasti lebih tahu perihal semuanya. Cintaku kepada Lia ini benar-benar tak bisa aku bohongi kepada siapa pun lagi. Aku sudah sangat mencintai dia dan aku sendiri tidak tahu bagaimana cara menghilangkan rasa cinta ini. Tetap pertahankan aku pada sebuah kesetiaan. Aku sangat mencintai Lia dan satukanlah kami dalam sebuah jalinan yang indah di suatu saat nanti."
Suara langkah kaki tiba-tiba terdengar dari pintu kamar sana.