Sebuah keributan tiba-tiba terdengar dari halaman gedung. Semua orang pun tampak keheranan karena penasaran ada suatu hal apa yang terjadi di luar sana.
Aku dan Hamzah memutuskan untuk memeriksanya keluar. Sedangkan Ayssa dan Rizwan, diperintahkan untuk tetap duduk di tempat dan jangan kemana-mana.
Saat baru saja akan melangkah untuk keluar, tiba-tiba seorang satpam datang menghampiri kami.
"Mbak, ini gawat sekali." aku dan Hamzah saling berpandangan kemudian kembali melihat bapak yang keberadaannya tepat sekali depanku.
"Gawat? Gawat apa, Pak?" tanyaku.
"Ada seorang wanita yang terus saja memaksa untuk masuk ke ke dalam gedung. Sudah saya paksa dan sedikit menyentaknya untuk pergi dari sini, tapi dia tetap nyolot dan malah memukul saya."
"Memangnya siapa wanita itu?" lanjutku lagi.
"Saya juga tidak tahu, Mbak. Mungkin mbak bisa melihatnya sendiri." ujarnya sambil kemudian berjalan mendahuluiku.
