22.00
Entah kenapa, tidurku terganggu karena tenggorokan tiba-tiba kering.
Dan kebetulan juga, persediaan air minum di sini habis.
Mau tak mau aku harus ke bawah mengambil air, tak lupa kupakai juga kerudungnya.
Ternyata, pukul segini semua orang sudah istirahat. Ruang tamu gelap dan sepi. Biasanya suka ada Ayssa yang tengah menonton televisi di sini, mungkin karena sama-sama lelah, jadi mereka tidur di awal waktu.
Setelah dahaga benar-benar hilang, tak lupa kuisi teko agar bisa dibawa ke atas lagi.
Maksudnya biar nanti tak ribet kalau mau air harus ke bawah dulu.
Semuanya selesai. Aku memutuskan lagi naik ke atas.
Tapi ketika melewati kamar Hamzah, aku l mendengar suara rintihan kecil di baliknya.
Awalnya aku tak memedulikan itu, tapi suara rintihannya semakin sini semakin terdengar.
Aku mendekati kamarnya dan mendekatkan telingaku ke pintu.
"Argh...."
Suara itu kembali kudengar dibalik pintu.