Chereads / Bukan Untukku Dan Untukmu / Chapter 8 - Dosakah aku merindu

Chapter 8 - Dosakah aku merindu

Aku bilang rindu? Kamu Tersenyum.

Aku bilang rindu? Kamu genggam tanganku, itu dulu.

rasanya ketika kita mulai merasakan rindu kepadanya. Salah satu cara untuk melepas rindu ialah dengan saling bertemu. Namun, nggak selamanya kita bisa bertemu dengan orang tersayang, apalagi jika kita terpisah jarak yang jauh dari si dia. Apakah kamu berada di posisi seperti ini?

Mentari begitu terik. menguapkan semua rindu, menambah rasa lelah yang kian menyesakkan penantianku. Untukmu Mungkin rindu ini terlalu lama menanti,

Pada bilik jantungmu aku mengembara, mencari sebuah nama yang menghidupkan debar-debar asmara, aku tetap pulang pada Ingaatanmu, kebaikanmu.

Sekeras apapun aku memperjuangkan,

Sekuat apapun aku mempertahankan,

Nyatanya semua itu tak mampu membuatmu untuk tetap tinggal.

Sebercanda inikah kau memaknai sebuah hubungan?

Ya Allah janganlah membuatku selalu rindu, karena sungguh menyakitkan jika aku tahu bahwa dia tidak rindu padakau, padahal merindukanMu lebih pantas diatasa segala galanya.

Sanggupkah aku membunuh bayangmu?

Sementara kau adalah penyangga pijar sinarku di setiap waktu.

Aku sekarang lebih memilih diam, menahan perih hati ini kau tikam, menghitung waktu dimana kau akan bungkam.

Aku menyimpan wajahmu dalam getir waktu, menjadi butir gerimis yang menjatuhkan bulir tangis mataku.

Bahagia bagi semesta yang terus berdoa

Memohonkan gelap datang sampai hari raya,

Melamun dan terduduk dalam sayu pandangan putus asa. Katamu, pengharapan dan doa akan mengubah semuanya, Hanya seperti inikah?

Seperti rindu yang menjadi benci jika bertemu,

Mungkin bukan aku harapanmu.

Tapi kali ini rindu sangat keterlaluan, ia tak henti hentinya meracuni hati dan mempermainkan seenaknya.

Aku pasrah saja dihajar rindu sembari makin merasakanmu, Sesekali aku memang bisa berkata bodoh membencimu karena jauh,

Terkadang aku menangis hingga setiap rasa sakit, Meringis luka yang takkan kering, Memikirkan cobaan yang takkan usai.

Disaat aku merindukanmu, mengapa kamu tidak ada waktu? Tapi kenapa saat kamu rindu, waktu sangat cepat berlalu, apa sebecanda itukah?

Ini masih tentang rindu yang menjadi sebatas semu pilu, yang menjadi sebatas angan tanpa temu. Semoga kamu masih setia merawat rindu, meski tahun telah berlalu.