"Maaf, Pita. Kemarin malam aku ketiduran setelah kamu tertidur dalam pelukanku."
"Bilang aja. Kamu cari kesempatan!" ucapku kesal. Lalu, dia menaikkan sebelah alisnya menatapku. Aku bingung melihat itu.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanyaku penasaran. Sampai-sampai aku memeriksa pakaianku. Apakah aku memakai baju yang tembus pandang atau tidak? Untungnya, tidak. Tapi, kenapa Bara menatapku seperti itu?
"Kamu baru saja bicara denganku." Aku terdiam kaku. Secara tidak langsung, aku telah melanggar ucapanku sendiri. Bahwa aku tidak akan pernah mau bicara dengannya. Sekarang, aku seperti orang bodoh hanya karna baru saja bicara dengan Bara. Tapi, tunggu dulu. Bukankah kemarin malam aku juga bicara dengannya. Kenapa dia baru sadar sekarang ini?
"Aku capek diam," jawabku asal. Bara malah tersenyum kepadaku.