Aku membuka mataku. Seberkas cahaya putih menyambutku. Apa aku sudah mati? Aku mengedipkan mataku beberapa kali agar aku dapat melihat dengan jelas. Aku belum mati.
Cahaya putih yang menyengat mataku ternyata sebuah lampu. Aku menoleh ke sekitarku dan memperhatikan di mana aku berada sekarang. Tubuhku lemah dan sulit digerakkan. Lalu, aku melihat infus di sampingku. Infus itu terpasang di tubuhku. Setelah kuperhatikan dengan seksama, aku sedang berada di rumah sakit. Bagaimana bisa?
Aku mencoba mengingat. Mengapa aku bisa berada di rumah sakit? Family Room. Foto, guci yang pecah, darah, dan akhirnya, aku pingsan dalam pelukan Bara. Aku ingat semua. Syukurlah. Aku bersyukur pada Tuhan. Aku belum mati.