Setelah selesai sarapan pagi, Bara membawa aku pergi ke suatu tempat. Kami pergi tanpa ada pengawal. Hanya kami berdua. Sehingga kami berdua dapat menghabiskan waktu bersama tanpa ada penganggu. Aku tidak tahu ke mana Bara akan membawaku. Aku akan mengikutinya ke mana saja. Asal aku selalu bersama Bara.
Dalam perjalanan, Bara selalu mengenggam tanganku dan sekali-kali mencium punggung tanganku. Dia menyetir dengan satu tangan. Tangan satunya, enggan untuk melepas gengaman tangannya dari tanganku. Takut, aku kabur saat lampu merah.