Apa Bara pernah memikirkan Berlian berada di posisiku waktu itu? Waktu dia memperkosaku sehingga dia mampu melakukan itu kepadaku.
"Pita, kamu baik-baik saja." Aku menoleh ke arah Berlian.
"Aku baik-baik saja, Berlian."
"Benar, Pita? Tadi, wajah kamu berubah saat aku bercerita."
Aku diam menoleh ke arah lain. Apa yang harus aku katakan pada Berlian. Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya? Tapi, itu tidak mungkin. Mau ditaruh ke mana mukaku.
Kenapa juga Berlian memperhatikan aku saat dia asyik bercerita?
"Aku memikirkan Bara," jawabku sedikit jujur.
"Kamu pasti merindukannya!" ucapnya senang. Hatiku damai melihat wajah ceria Berlian. Walaupun sebenarnya aku tidak merindukan Bara saat ini.
"Bisa dibilang begitu," jawabku seadanya.
"Aku senang mendengarnya." Berlian kelihatan lucu saat mengatakan itu. Dia seperti anak kecil yang mendapat permen karet.