Chereads / Petualangan Diakhir Dunia [On Going] / Chapter 8 - Capter 6 • Zombie bermutasi

Chapter 8 - Capter 6 • Zombie bermutasi

Setelah kaget,Riyu kembali senang

Cahaya mata Chika kembali seperti penampilan yang sebelumnya. Ini berarti tebakannya selama ini menjadi kenyataan,

dengan adanya evolusi virus,mungkin saja chika dapat mengembalikan kewarasannya secara bertahap.

Namun,setelah berubah jadi normal,kecepatan evolusi virus menurun. Setelah 3 hari berburu ratusan zombie hanya membuat sedikit perkembangan pada kekuatan Chika.

Mutasi perubahan mental yang Riyu harapakan tidak mucul sama sekali.

Untuk kabar baiknya,Riyu mengalami beberapa perubahan,ketika kekuatan spiritualnya meningkan, ia mendapatkan kemampuan baru. Ia dapat memanipulasi gerak zombie lain.

Ketika Riyu memanipulasi zombie lain,Chika bertugas menyerang para zombie yang sudah di manipulasi. Itu dapat memudahkan mereka dalam membasmi zombie akhir akhir ini.

Tidak hanya kekuatan spiritual nya yang meningkat,sekarang kekuatan fisikdan kemampuan bertarungnya juga meningkat.

Meakipun ia tak segesit Chika, Sekarang Riyu tak dapat dibandingkan dengan manusia normal lainnya. Gerakannya lebih fleksibel dari sebelumnya seperti Chika. Sekarang Riyu percaya diri tentang kemampuannya,walau pun Chika lepas kendali sepertinya ia dapat mengatasi nya.

Ini awalnya pinggiran kota, sebelum wabah bencana terjadi,makanan sudah habis dijarah.

Dan jumlah yang tersisa sangatlah terbatas.

Setelah sering kali dicari oleh para penyintas persedian tinggalah sedikit.

Setelah pergi menjelajah keberapa minimarket

Yang memakan waktu berjam-jam. Persediaan yang ditemukan hanyalah sedikit,Riyu memutuskan membawa Chika menjelajah daerah perkotaan.

Dibandingkan daerah pinggiran kota,

Pusat kota merupakan tempat yang memiliki sumberdaya terbesar.

Karena pusatk kota adalah populasi manusia yang besar,maka zombie dipusat kota akan melebih ratusan,dari banyak nya zombie kemungkinan pasti ada zombie yang bermutasi tahap ke dua.

Riyu pernah berpikiran untuk tinggal di pegunungan dan hidup bahagia dengan Chika. Tetapi itu akan mengakibatkan Chika kelaparan. Dan itu tidak akan pernah dilakukan Riyu.

Daerah yang paling cocok untuk Chika adalah pusat kota,karna disana menyediakan makanan yang dibutuhkan oleh chika.

Namun,untuk mencapai pusat kota Mereka harus mempersiapkan segalanya,alat transportasi yang cocok,persedianan dan senjata yang mudah di bawa.

Riyu sudah memiliki persediaan dan Alat transportasi.

Riyu sudah menyiapkan sebuah sepeda,sekarang permasalahannya adalah Riyu kesulitan dalam memilih senjata.

"Pisau dapur dikala digunakan suka berlekuk,dan lekas tumpul aku memerlukan senjata yang lebih kuat dibanding pisau biasa"

"Ahhhhh benar juga,bukan kan keluarga Itsuku sae...merupakan pembuat pisau terhebat di kota inii..."

"ahhh kenapa aku baru kepikiran yah..bodohnya aku...."

Itsuku sae adalah orang yang tinggal di perumahan yang sama dengan Riyu,wajah nya yang cantik membuat Riyu ingin melihatnya beberapa kali. Tetapi akibat adanya wabah ini ia tak dapat meliat nya lagi. Setelah memekirkan itu Riyu menjadi suram,

"gadis yang selemah itu dia.....bahkan jika dia tidak terkana virus,entah bagaimana ia selamat mungkin sekarang ia dalam keadaan yang sulit"

Pagi pagi buta Riyu menyiapkan segalahalnya dan membawa Chika pergi ketempat Rumah pengerajin Itsuku sae.

Meskipun Riyu memilih jalan yang lebih ama tetap saja meraka dahadang dan membunuh puluhan zombie,akhirnya merkasa sampai di tujuan mereka kondi toko yang gelao membuat siapa saja merinding melihatnya.

Darah berceceran dimana-mana,kaca jendela pecah,bagian dalam gelap gulita membuat toko terlihat menakutkat. Diakhir dunia ini itu adalah pandangan yang lumrah dimata para penyintas.

Dalam hal ini cara paling efektif adalah dengan cara menyuruh Chika masuk terlebih dahulu karna para zombie tak akan mungkin menyerang nya.

Tetapi ada yang janggal bagian dalam toko tak memiliki zombie sama sekali dan tidak ada keributan. Membuat Riyu menjadi heran.

Pisau ditoko ini sangat lah bagus tetapi sebagian besar pisau buatan toko ini hanya buat hiasan semata karna bagian mata pisau nya tumpul

karna dulu ia pernah membeli sebuh pisau di toko ini.tl tetapi toko ini juga menyediakan pisau bermata tajam. Hanya saja pisau yang bermata tidak ditaruh di Rak pajangan.

"Aku ingat seharusnya tempat pembuatan pisau ini berada dibagian belakang"

Riyu ingin berkeliling. Tetapi ia merasakan sesuatu yang anah ada seseuatu yang bersembunyi dibalik meja kasir.

Ketika Riyu ingin membuka pintu menuju meja kasir, ada sesuatu yang aneh ia tak dapat membukanya,seperti ada yang mengunci.

"Apakah staf toko melarikan kearah dalam bengkel pembuatan pisau karna ketakutan??....."

"jika itu benar mungkin saja ada yang selamat.."

"mungkinkan sae masih hidup disana"

Memikirkan itu membuat Riyu menjadi semangat lalu ia berteriak dengan pelan

"Apakah ada orang didalam"

Setelah hening sesaat Riyu mendengar suara tangisan yang teredam,dan ia mendengar sesuatu yang berguling.

"sebenarnya ada seseirang yang hidup disini aku haru membantunya"

Riyu mengetok pinth dan mendobrak tetapi pintu tak bergeming sedikitpun. Kekuatannya tidak lah cukup untuk membuka pintu tetapi kalau itu Chika tidak akan ada kata yang tak mungkin.

Dengan suara dentuman yang keras pintu hanya terbuka sedikit, tetapi ada sebuat tangan yang terulur walau pun pintu tak terbuka seutuhnya.

Melihat tangan pada saat pandangan pertama,Riyu tak dapat membantu malahan dia mundur dari pintu. Tangan yang begitu besar dan kuat,tangan yang berlumuran dengan darah itulah sebnya Riyu mundur.

"Aoakah ada zimbie lain didalam sana"

Meskipun Riyu memprediksi akan ada zombie bermutasi, dibandingan Chika Zombie bermutasi yang ia hadapi sangat lah berbeda

Melihat dari tangan zombie yang besar kemungkinan besar itu pria.

Mungkin Itsuku sae sudah pergi dengan tenang.

Didalam pikiran Riyu kemungkina tubuh kecil Sae sudah berubah menjadi berkeping keping dan sedang di cerna di dalam zombie pria itu.

Riyu dengan sigap mengambil pisau dan ia bawa dan menebas kedepan kearah tangan yang ia lihat tadi.

Lengan zombie itu putus dan dampak dari serangan Riyu pintu yang menghalangi nya sudah hancur.

Setelah hancurnya pintu, adegan berdarah di tampilkan didalam pandangan Riyu.

Didalam bengkel pembuatan pisau itu seluruh didinding,lantai atau pun bagian langit ruangan dipenuhi dengan darah, potongan potongan tubuh,pakaian,dan tulang berserakan dimana-mana.

Ada juga dua mayat yang masih utuh,tetapi bagian kepala mereka sudah berlubang.

Satu satunya yang selamat adalah peria yang terbanting akibat dampak serangan yang terbaring disamping pintu.

Zombie besar tadi melompat dengan cepat, secepat kilat berubah menjadi sesosok bayangan yang langsung menyerang kearah Riyu.

Ini adalah pertama kalinya Riyu dihadapi oleh serangan zombie bermutasi, dengan kekuatan sangat cepat tak mungkin itu bisa dihidari, tetapi itu tak berlaku dengan Pak tua Riyu. =v

Dengan kemampuan pak tua Riyu =v, ia dapat menghidari serangan zombie itu dengan mudah.

Meskipun gerakan zombie cepat tidak berarti pak tua Riyu =v lamban.

Riyu bergerak dengan cepat menghindari serangan zombie.

Didukung dengan setengah kebelakan Riyu melakukan L-bow dingan menggunakan pisau yang ia bawa dan menebas kearah Zombie itu.

Jika itu zombie bisa sudah pasti zombie itu tewas seketika tetapi ini yang ia hadapi adalah pak tua zombie =v.

Zombie itu dapat menghidari tetapi tetap saja meneripa luka serius di bagian dadanya.

Jika tertangkap olaeh pak tua zombie mungkin saja pak tua Riyu mengalami cidera kulit serius. Atau kemungkinan terburuknya adalah mati oleh pak tua zombie.

Mana sekarang Chika tak bisa datang karna sesuatu hal.

"sial, apakah ini akan jadi pemakamanan ku,aghhhh"

Dalam hal ini pak tua Riyu di hadapkan dengan kematiannya sendiri. Memikiran itu membuat kemarahan Riyu tertarik keluar, Riyu langsung mengeluarkan Serangan l-bow kedua dan diiringi dengan serang lutut kepada

Pak tua zombie yang tak tau diri =v

Jika saja gerakan itu telat 0.1 detik saja mungkin akan berakibat fatal, Riyu sekarang memaksan pisau yang sudah tertancap dilehar akibat kedua serangan beruntun nya tadi. Riyu berusaha memutar pisau yang sudah tertancap

"aghaaaa gaaa...." raungan kesakitan yang keluar dari mulut pak tua zombie"

"Keretakkk"

Suara pisau yang patah

Patahnya pisau menandakan kemenangan,pak tua zombie perlahan kehilangan kesadarannya dan akhirnya mati.

Memegang pisau yang patah Riyu akhirnya menang,dengan menerima kelelahan yang begitu kuat, Riyu tak dapat menahan nafas yang begitu cepat.....

bersambung.....

Note - apabila ada kesalahan tanda baca atau pun huruf mohon dimaklumi