"Lupain perasaan lo terhadap gue, Qi. Itu cuman bakal nyakitin lo aja."
"Kata siapa? Kata siapa bakal nyakitin gue?"
"Intinya lo harus tetep lakuin hal itu atau kalo nggak lo nggak boleh—"
"Ngancem?" tanya Yuqi datar seraya memutar tubuh ke arah belakang. "Lo ngancem ya, Kak ceritanya?"
Terdiam dengan napas memburu. Lucas masih terpaku di posisinya yang sama. Bahkan tepat saat Yuqi kembali berputar arah dan berjalan menuju arahnya. Bersama wajah datar yang Lucas ketahui di balik itu semua pasti tersirat kesedihan atau kekecewaan yang mendalam. Pemuda bertubuh bongsor itu mengepalkan tangan kuat seraya menahan buncahan perasaan yang ada di dalam dada.