Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam saat tepat ketika perut Nata keroncongan. Perlu di ketahui pula bahwa wanita itu bersama suaminya belum makan siang sama sekali karena kegiatan merak tadi—tenang, hanya cuddling karena sebenarnya mereka masih ingin menikmati waktu bermanja ria sebelum akhirnya malam nanti di gempur hebat oleh Sehun sebagai nahkoda kali ini.
"Aku laper, di dapur hotel ada roti-roti nggak sih? Aku mau makan yang ringan aja... hitung-hitung edisi diet sehat." Ucapan yang baru saja Nata lontarkan membuat Sehun menolehkan kepala cepat. Diet, katanya? Bagi Sehun saja, berat badan Nata itu seringan kapas walau sebenarnya bentuk payudara dan bokongnya sangat sintal dan pas di ukuran kelima jari tangan. Tetapi... jika Nata ingin kursu lagi, sebenarnya juga tidak masalah.