"Nata nggak apa-apa kan?"
"Beneran, Nata nggak apa-apa, Mi."
"Jangan coba-coba untuk berbohong sama Mami ya? Inget sekarang Mami ini juga ibu kamu. Jadi, kalo ada apa-apa harus jujur dan jangan di sembunyiin." Nata menganggukkan kepala antusias saat netranya menatap lekat keberadaan Irina di hadapan mata. Mertuanya ini sangat baik, membuat Nata sekali lagi merasa terharu. Bahkan wanita itu sudah hampir menitikkan air mata.
Sedang Irina langsung sigap menghapus serta membawa putri barunya untuk masuk ke dalam rengkuhan hangat. Sungguh, demi Tuhan ia memang sangat menyayangi Nata. Dan juga Wendy yang notabade-nya mereka hanyalah menantu di rumah ini. Irina tidak pernah membedakan. Ia sama rata dan adil ke seluruh umat manusia yang memiliki gelar keluarga Bangsawan. Termasuk Nata yang tidak lagi bermarga Mahapraja.