Nameera menatap gawainya yang tergeletak bebas di atas tangan kanan. Menatap isi di dalamnya, gadis itu sedang melihat sebuah foto yang berisi tentang potret dirinya bersama Khalif beberapa waktu silam.
Yang posisinya Nameera sedang memasang senyum lebar, kebalikan dari raut wajah Khalif yang terlihat datar. Tanpa ekspresi serta limit posisi. Berdiri tegap menghadap kamera—persis seperti orang yang sedang melakukan foto KTP.
Tanpa sadar gadis itu menyeka sudut matanya dengan kasar begitu merasakan sebuah air mata jatuh dari pelupuk sana. Padahal posisinya ia sedang berada di antara banyak orang di sana. Begitu pula Nata yang masih setia duduk di sisi kirinya. Memperhatikan Oma yang sedang berbicara di kursi kebesaran.
Nameera tidak menyadari bahwa kegiatannya yang saat ini sedang ia lakukan ternyata mengundang banyak atensi orang banyak. Oma yang menyadarinya turut menggeeng kepala pelan. "Nameera?" panggilnya.