Hari ini adalah hari dimana kita semua melakukan sidang dadakan. Reyta sudah meminta guru konseling yang akan mengadili semua ini dan beberapa guru. Aku dan teman-teman yang lain sudah menyiapkan beberapa bukti lainnya. Sidang sudah di mulai dan guru konselingpun masuk. Kami semua berdiri dan ketika guru konseling duudk kami semua duduk.
"baiklah sekarang kita mulai sidang ini"
Guru konseling membuka sebuah lembaran dan pena di tangannya. Aku maju untuk menjelaskan semua bukti dalam kasus Falix.
"nama saya Axelle Jevan saya akan memberikan beberapa bukti dan penjelasan secara detail"
Semua guru mulai mendengarkan dnegan serius tidak hanya guru tapi murid di kelas 1C dan 1A mendengarkannya dengan serius.
"Falix Adrian di duga di bully oleh kakak kelasnya menurut opini saya dan teman-teman sekelas saya yang memebully adalah kakak kelas kita kelas 11 tapi ada dalang yang mempermainkan semua ini. Saya akan menunjuk pelaku pembullyan atas nama Baron kelas 11 jurusan mesin dia yang membully Falix tapi ada yang memerintah Baron untuk melakukakkan semua ini. Aku melihat banyak bukti yang dapat di tampilkan. aku meminta Azura teman saya dan Mahveen untuk mengetahu informasi mengenai Baron. Kami berusaha menjernihkan tampilan kamera CCTV dengan jelas dan membuat sketsa pelaku yang menunjukan kalau itu benar Baron. Saat kami ketahui lebih dalam mengenai Baron ternyata dia di perbudak oleh Aydin anak kelas 1C. Seperti yang kita tahu Aydin Ardias adlah salah satu murid dengan julukan raja kekerasan. Aku mencari tahu beberapa buktio mengenai Aydin, Falix dan Baron.
1.Aydin mengelabui Falix agar dia tidak ketahuan siapa pelakunya
2.Baron mempunyai beberapa chat dan panggilan masuk dari Aydin mengenai pembullyan kepada Falix.
3.Falix mencuri sebuah alat yang saat itu Aydin ingin menggunakannya
4.Baron mendapat uang suap dari Aydin sekitar 13 juta rupiah
5.alasan Aydin melakukan ini semua karena Aydin merasa terbebani oleh perkataan ayahnya.
Aku mendapatkan suara Aydin dan Baron saat merencanakan semua ini, izinkan saya untuk memutarkannya."
Guru konselingpun mengizinkan itu walaupun dengan eksperesi wajah yang amat terkejut tapi dia melanjutkan itu dengan benar. Saat aku memutarkan suara itu semua orang yang hadir dalam sidang ini terkejut terutama Aydin wajahnya yang memerah dan terlihat kesal. Setelah selesai aku melanjutkan pembicaraanku.
" suara itu benar-benar percakapan antara Baron dan Aydin dan menurut opini saya pelaku di sini ada dua dan mereka harus di tindak adili dengan mengurangi poin kelas dan poin pribadinya. Demikian opini saya terima kasih"
Aku menyudahi semuanya tapi pada akhirnya Aydin melonjakkan kemarannya.
"kamu tahu apa soal ini apa itu saja buktinya katanya kamu bikin sketsa dan bagaimana kamu tahu semua ini!?"
Aku melihat kearah Aydin dengan tatapan datar. Aku memberikan kode kepada Reyta dan Reyta pun memberikan beberapa bukti yang sempat kami ambil dan kami lakukan.
"aku mencari lokasi terakhir Aydin dan Baron menggunakan GPS M879. Dengan itu sangat membantu terutama kepada alat yang saya teman saya pakai. Teman saya Azura mengetahui informasi ini dengan teknologi pembajakan super 4o2 dia mana pernah di belajarkan dan di praktekan oleh setiap kelas. Teman saya Mahven mencari tahu keberadaan Ayadin dan Baron dengan scan wajah multitalent scan itu dapat mengetahu setiap orang dnegan benar melalui setiap kamera. Ada istilah kalau komputer itu tidak pernah berbohong jadi apa yang di tampilkan adalah nyata"
Ayidn semakin marah kepadaku. Tidak lama dari itu guru konselingpun mendapat keputusan yang bulat.
"baiklah kalau seperti ini ibu akan memberikan sebuah keputusan karena Baron tidak hadir ibu akan memberikan surat panggilan kepadanya dan kepada Aydin kamu di kurangkan poin pribadi 250 poin, karena tindakkanmu itu poin kelas di kurangkan sebesar 150 poin. Sekian siadang kali ini"
Guru konseling langsung menyudahi sidang ini dan semua anak di bubarkan. Aku mulai berjalan kembali dengan santai bersama teman-temanku bahkan Aydin sempat berteriak.
"SIALAN AXELLE!!"
Aku mengabaikan kata itu dan langsung kembali kekelas. Suasana di kelas muali ramai karena kami semua lega sudah berhasil membuktikannya.
"ahh...akhirnya!!"-Hiden
"huaahh...aku cape sekali!"-Azura
"gila tadi sidangnya keren abis"-Kenna
"ahh...rasanya mau istirahat sejenak"-Levina
"sudah kalian duduk saja kembali nanti ada bu Arrabella datang"-Reyta
Semuanya mendengarkan perkataan Reyta dan mereka duduk di tempat duduk masing-masing. Aku duduk dan termenung kembali seperti biasa. Tidak lama dari itu Bu Arrabella datang kekelas kami dia terlihat sangat serius.
Kami semua menatap wajah itu dengan ekspresi wajah takut. Bu Arrabella menghelangkan nafsanya.
"terima kasih sudah mau menyelesaikan tugas kalian. Ibu tidak bisa memberi kalian hadiah apapun itu. Sebagai ganti kabar buruk yang kalian alami ini ibu punya kabar baik, dari kepala sekoalh khusus untuk kelas 1A kalian akan tour ke daerah puncak untuk piknik di fila khusus milik kepala sekolah itu adalah hadiah dari kepala sekolah untuk kalian"
Semua anak yang mendengar itu terlihat sangat senang. Banyak yang gembira tapi tidak dengan aku, aku hanya biasa saja menanggapi hal tersebut.
"akhirnya piknik!!"-Harmony
"Yey!!"-annastasya
"aku akan update terus ini mah"-Azura
Bu Arrabella memukul mejanya dengan keras.
BRAK!!!
"untuk sekarang saatnya ulangan matematika yang tidak lulus tidak akan boleh ikut piknik" ancaman Bu Arrabella kepada semua murid.
Semua murid menjawab "BAIK BU!!!."
Aku terdiam dan termenung kembali sambil memegang tablet di meja.
*******
Malam harinya aku keluar sejenak di rooftop untuk mencari udara segar. Aku membawa sekotak susu coklat dan menikmati udara. Aku melihat ada seseorang yang membuka pintu rooftop. Aku melihat Kenna dia sedang menikmati suasana di rooftoop tapi dia tidak melihat aku. Saat aku perhatikan wajahnya dia berubah. 180 derajat.
"Ahh!! Sial!! Kenapa Reyta sedekat itu dengan Axelle ini juga Harmony udah banyak gaya pake deket Axelle segala aya ngga ada cowo lain aja apa!"
Aku benar-benar terkejut melihat emosinya itu aku tidak tahu kalau Kenna sejahat ini padahal yang aku tahu dia itu anaknya ceria, aku mulai memanggil namanya.
"kenna"
Tanpa di sadari dia sudah ada di belakangku dan mulai mencekik leherku dengan tangannya. Aku berusaha untuk tenang dan baik-baik saja melawannya dengan menyingkirkan tangnnya dari leherku.
"ohh...ternyata Axelle kamu mendengar semuanya ya ternyata" ucapan Kenna benar-benar seperti sedang mengancam.
Aku terdiam tanpa berbicara, aku melihat wajah Kenna dan itu bener-benar tidak seperti Kenna yang terlihat biasanya.
"kenapa kamu seperti ini?"
Kenna terlihat benar-benar menakutkan. Dia menatapku dengan tatapan yang menyeramkab.
"kenapa? Ini diriku dan yang ceria itu adalah topengku, kenapa kamu takut?"
"tidak hanya terkejut saja"
Aku berusaha meninggalkannya tapi dia menarik bajuku dari belakang. Pergerakanku berhenti.
"aku ingin kamu merahasiakan ini semua"
Aku mendengar itu dan aku menjawab "iya aku akan merahasiakannya"
Seketika wajah Kenna berubah menjadi ceria kembali sangat jauh dengan yang tadi.
"baiklah aku percaya, kamu ingin kemana?"
"ingin kembali kekamarku"
"baiklah"
Aku berjalan terus untuk kembali ke kamarku. Aku benar-benar tidak percaya kalau itu adalah sikap Kenna yang asli itu sangat-sangat mengejutkan. Aku kembali masuk kamarku dan mulai mengerjakan tugasku kembali.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku muali merapihkan semuanya dan beranjak ke tempat tidur, saat ingin memejamkan mata aku mendapatkan sebuah panggilan masuk. Panggilan itu dari Reyta. Aku mengangkatnya dengan biasa.
"kenapa?"
"aku ingin minta bantuanmu"
"apa itu?"
"bisa tidak kamu mencari tahu tentang Annastasya dan Grady anak kelas 1D ada yang aku curigai dengan mereka berdua"
"apa itu sangat penting?"
"penting sekali, aku mohon"
"baiklah"
"kabarkan aku kalau kamu sudah mencari tahu tentang mereka"
"oke"
Reyta mematikan panggilan itu dan terpaksa aku harus beranjak kembali ke meja belajar dan menyalakan komputerku. Aku melihat ada sebuah pesan masuk dari Reyta.
Reyta
Reyta:" (Kontak Annastasya)"
"Aku ingin kamu mencari informasinya lewat nomer ponselnya"
Aku melihatnya dan mulai mencarinya dengan menggunakan aplikasi untuk membajak nomer ponsel.
Aku mencari beberapa informasi dan menemukan sedikit dan ada yang membuat aku sangat terkejut dalam informasi ini.
"apa ini!?"
Aku berusaha mendalaminya dan setelah aku cari tahu itu benar-benar memebuat aku terkejut.
"tidak mungkin!?"
Esok harinya aku baru mengabarkan beritanya kepada Reyta. Aku melihat ekspresi wajah Reyta yang sangat kesal kepadaku. Aku dan dia berbicara di luar kelas tepatnya di dekat lapangan basket yang di luar.
"kemana aja semalam aku tungguin kabarnya"
"maaf aku baru bisa memebari tahumu sekarang kemarin aku ketiduran"
"hebat ya, apa aja yang kamu dapat kemarin"
"kemarin aku mencoba mencari tahu tentangnya tapi sebelum aku menjelaskannya, kenapa kamu ingin tahu tentang Annastasya?"
Reyta yang masih kelas kepada ku terpaksa memasang wajah yang amat dingin.
"ada seoarang bapak-bapak tua kemarin saat pulang sekolah dia mencari Annastasya dan Grady saat aku ikuti ternyata mereka bertemu di halaman depan sekolah mereka membicarakan soal dirimu. Aku tidak tahu pasti tentang apa tapi bapak-bapak itu bilang (kalau kalian lepas pandang dari Axelle papah ngga segan segan membuang kalian) itu yang dia katakan"
Aku terkejut dan memasang wajah yang dingin.
"apa lagi yang kamu dengar?"
"tidak ada lagi hanya itu saja"
"kalau begitu akan aku kasih tahu sesuatu tentang Annastasya. Annastasya dan Grady adalah anak kembar hanya saja wajahnya tidak seperti anak kembar mereka berdia lahir di hari yang sama tapi mereka memiliki sifat sendir-sendiri. Ada satu hal yang membuat aku terkejut salah satu dari mereka adalah robot buatan ayahnya. Ayahnya kerja di sebuah labotorium terkenal di jakarta mereka menciptakan robot super canggih tidak hanya itu mereka dapat merekayasa gen dengan berbagaimacam cara"
" sudah aku duga kalau mereka berdua ada kaitannya"
"Annastasya mengambil jurusan apa di kelas kita?"
"apoteker dan dokter, kesehatan seperti itu lah"
" kalau begitu apa yang ingin kamu bocorkan tentang dirinya?"
"tidak ada, kamu hanya perlu berhati-hati saja kepada dia Axelle"
"iya"
Aku dan Reyta berbincang dnegan sangat serius tentang mereka berdua. Setelah selesai berbincang kami langsung pergi kembali kekelas dan memulai jam pelajaran kembali.
Seperti biasa aku termenung tidak jelas sambil memandang langit di luar. Hari ini pelajaran Fisika kami semua harus menggunakan logika kami untuk menghitung semuanya. Aku sangat bosan tapi aku juga berhasil menjawab semua tugas yang di berikan oleh Bu Arrabella. Tidak terasa jam istirahat sudah kembali berbunyi. Aku yang masih termenung kali ini di kejutkan oleh Azura.
"mau ke kantin ngga bareng Alteza sama Harmony?"
Aku menatap mukanya lalu sepersekian detik aku bangun dari tempat dudukku tanda aku ingin ikut.
Aku berjalan bersama mereka bertiga dan menuju kekantin untuk membeli makanan. Kali ini aku dan yang lain tidak makan nasi kami makan berbagai macam jajanan yang di beli oleh Harmony. Memang Harmony yang terbaik dari semuanya.
Aku di belikan sebuah roti coklat dan susu vanila, kami semua menikmati makan bersama saat sedang menciptakan suasana aku tidak sengaja melirik annastasya yang sedang memperhatikan aku dari kejauhan. Tatapannya jauh lebih serius mendangku. Aku mangabaikannya dan mulai berbincang kembali kepada yang lain.
Jam pelajaran di mulai kembali aku termenung kembali sambil memikirkan hal yang lainnya dari pantulan jendela terlihat Annastasya benar-benar memperhatikan aku. Aku benar-benar terlihat sangat biasa saja. Pelajaran selesai setelah beberapa jam. Aku kembali ke asrama dan melakukan hal seperti biasa. Aku masih curiga kenapa Annastasya memperhatikan diriku seharian tadi. Aku mencuba untuk berikan pesan kepada Azura dan Reyta.
Azura
Axelle: "Azura kamu sibuk?"
Azura: "tidak, kenapa?"
Axelle: " tolong datang ke kamarku segera aku perlu bantuanmu"
Azura: " baiklah"
Reyta
Axelle: "Reyta sedang sibuk?"
Reyta: "tidak"
Axelle: " aku ingin minta bantuanmu ini mengenai masalah Annastasya"
Reyta: "oke"
Selesai memeberi pesan aku mulai menyalakan komputerku. Aku mulai melacak kebenaran yang ada tapi tidak lama Azuran dan Reyta datang.
TOK...TOK...TOK...
Aku langsung berdiri dan membukkan pintu untuk mereka. Mereka berdua masuk aku menutup kembali pintu dan mulai beranjak ke arah komputer kembali.
"apa yang harus aku bantu"-Azura
"aku ingin kamu mengetahui semua akun media sosial Annastasya dan Grady dan cari tahu siapa aja yang terlibat banyak dalam mereka berdua kaya komunikasi terbanyak, pesan terbanyak,dan lain-lainnya"
"baiklah"
Aku dan Azura mulai mencari tahu informasinya.
"kamu mencari apa?" Reyta terlihat sangat penasaran kepadaku.
"aku sedang mencari tahu tentang mereka berdua lokasi sekarangnnya. Aku akan menggunakan GPS M40 jika tidak bisa maka aku harus menggunakan beberapa yang lainya lewat VPN."
Aku mulai fokus membuak berbagai macam Website dan aplikasi, Zaura tampak senang dalam pekerjaanya. 20 menit kemudian aku dan Azura menemuinya, Azura menemui beberapa informasi lewat media sosial sedangkan aku mendapatkan lokasi Annastasya dan Grady saat ini.
Aku dan Reyta terkejut dengan apa yang aku temukan. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang.
"ehh ini aku menemukan beberapa akun, wah ini bisa di bilang tajir ya semua aplikasi berbayar ad..." belum selesai Azura berbicara dia ikut terkejut melihat layar monitor komputerku.
"tidak mungkin!?"
Yang layar monitorku tampilkan adalah lokasi Annastasya dan Grady yang berbeda di tempat. Gradi sedang belajar di kamarnya sedangkan Annastasya berada di sebuah ruang uji labotorium. Kami bertiga melihat kondisi Annastasya yang kala itu sedang tertidur dan ada beberapa mesin yang sedang merangkai otaknya dari sebuah besi.
"Annastasya robot!?"
"kita lihat saja, bagaimana tentang media sosialnya?"
"ohh iya aku dapat beberapa, ada banyak juga"
"sebutin aja biar aku catat"
"nomer ponselnya: 08********, Line: ID Annts, Twitter:Annastaya, Facebook:Annsty, Instagram:Annstys, Netflix: Annastasya, Viu: Annastasya, agro: Annsty, figurid: Annsty, dan ada beberapa yang sering dia hubungi ayahnya bahkan suka mengirimkan pesan juga."
"hmm...oke kalau Grady?"
"nomer ponselnya: 08********, Line: ID: Grdya,Instagram: Grdy_Haden, untuk yang sering menghubungi Grady adalah mamahnya dan pesan pun begitu"
"jadi begitu..."
Aku berfikir terus menerus agar mencari celah di dalamnya. Beberapa detik kemudian aku paham dan mulai tahu apa yang harus di lakukan.
"sepertinya ini tugas yang sulit ya"
Raut wajah Reyta dan Azura terlihat sangat bingung.
"aku akan mencoba memperbaiki hubungan mereka maka dari itu aku butuh bantuan beberapa orang"
"apa yang kamu ingin ubah"
"nanti akan jelaskan sekarang tolong panggil seluruh kelas untuk kumpul di kamarku rapat dadakan"
Reyta meangguk paham Reyta langsung memanggil semuanya dengan video call. Aku dan Azura masih sibuk untuk merangkum semua buktinya di sebuah file.
Beberapa menit kemudian teman-tman sekelas sudah kumpul di kamrku. Aku mulai memberikan informasi dengan serius.
"ada yang ingin aku sampai kepada kalian, aku ingin kalian tidak merahasiakan satu sama lain"
Beberapa teman-temanku kebingungan dengan perkataanku.
"aku tahu kalian semua adalah makhluk yang spesyal di kirim dari luar sana, adan kalao kalian juur dengan siapa diri kalian yang sebenarnya aku akan jujur juga siapa diriku yang sebernya"
Beberapa anak terlihat mulai khawatir dengan apa yang aku ucapkan tadi.
"apakah ada imbalannya?"
"iya ada, aku akan menyelamatkan kalian kalau kalian terluka"
Aku yakin perasaan mereka semua pasti tidak akan percaya.
"kenapa kamu ingin tahu sekekali?"-Kenna
"itu karena kita kan perang melawan badai yang ada di depan mata kita sekarang, kalau boleh jujur sekolah ini akan di jatuhkan dan itu akan terjadi cepat"
"kenapa kamu tahu"-Cherry
"karena itu adalah keahlianku"
Beberapa anak mulai merasa khawatir tapi untungnya ada satu anak yang memberanikan diri.
"baiklah aku percaya sama Axelle, aku ingin kalian smeua tahu juga siapa aku" Kenna memberanikan dirinya untuk maju dan berdiri di hadapanku. Dia merubah senyumannya menjadi wajah yang amat menakutkan, kali ini dia benar-benar terilat sangat menyeramkan.
"aku ini adalah pembunuh Psycopat dari jepang dan sekarang aku masih jadi buronan di sana, aku sudah banyak mengorbankan banyak jiwa sekitar 20.000 orang"
Semua anak terlihat sangat terkejut melihat wajah Kenna yang benar-benar terlihat seperti seorang pembunuh sungguhan. Aku tersenyum kecil.
"baiklah siapa lagi? Aku yakin tidak hanya Kenna saja tapi dari kalian pasti ada"
Harmony dan Azura maju dan berdiri di samping Kenna.
"aku percaya Axelle dan percaya kepada kalian semua, aku ini adalah mutan dari masa ini dan kekuatanku ini pikiran aku bisa merubah semuanya dengan pikiran. Aku tahu beberapa orang tidak akan percaya dengan mutan tapi ini aku"-Harmony
"hah...merepotkan sekali, aku anak media sosial terkenal tapi kali ini aku ingin ngaku kekalian semua kalau aku ini manusia berotak robot, kepaluku ini besi dan ada beberapa rangkaian"-Azura
Aku mendengar pengakuan itu tersenyum kecil aku tahu itu sangat tidak makal bagi merek semua yang mendengar itu tapi itu nyata.
Ada beberapa orang lagi maju dan berdiri di samping Azura.
"anu...aku ingin memberi tahu kalian semua juga, aku tahu kalian semua semua pasti terkejut mendengar ini. Aku itu sebenernya adalah dewi serigala. Tidak banyak yang tahu sebenarnya siapa aku yang sebenarnya."
"akupun juga aku itu tidak saama dengan kalian kakiku terbuat dari rangkaian robot dan kekuatan yang aku miliki adalah lari dengn sangat cepat. Terlihat aneh ya"-Alteza
"aku juga, aku anak yang cenderung mendiamkan diriku tapi bukan berarti aku lemah aku punya kekuatan yang sama seperti Harmony walau lebih tinggi sedikit"-Reyta
Aku tersenyum melihat pengakuan mereka semua. Aku mulai mengakui diriku yang sebenarnya.
"baiklah karena kalian semua sudah mengakui siapa diri kalian maka sekarang giliran aku. Aku adalah manusia berotak robot kalau kalian tahu Labotorium United out itu adalah salah satu lebotorium terbesar di jakarta dengan menghasilkan banyak robot. Aku adalah salah satu orang yang di uji coba ada satu alat yang mereka butuhkan dari aku. Di dalam otaku terdapat Cip File yang dapat menampung banyak sekali pikiran kalau Cip ini jatuh di tangan orang yang salah dunia akan berubah. Era baru akan muncul kembali. Itu lah mengapa aku dapat menyelesaikan banyak masalah pemikiran aku lebih tinggi di banding manusia biasa. Aku sangat berharap besar kepada kalian untuk melindungi aku dari mereka yang ingin merebut Cip ini dan diriku"
Semua anak-anak benar-benar terkejut dan mereka merasa cemas. Emosi mereka sedang dalam kebingungan untuk memilih yang tepat.
"aku setuju! Kalau kita hadapi bersama kita pasti akan menang dan Axelle akan aman bersama kita"- Hiden
"aku setuju, walau aku harus mengorbankan banyak jiwa didiriku"-Levina
Semua anak mulai tersenyum satu persatu dengan iklas. Mereka semua mau membantu diriku. Aku tidak menyangka kalau mereka semua akan membantuku.
"jadi siapayang harus kita lawan terlebih dahulu?"-Alex
"pertama-tama aku ingin membawa Annastasya dan Grady ke tempat yang lebih aman dan menenangkan jiwanya karena sekarang mereka sedang terkurung dalam kekangan orang tuanya"
Teman-temanku mulai memasang wajah yang amat serius bahkan lebih serius dari biasanya. Aku mulai duduk kembali di meja komputerku dan mulai mengerjakan hal lainnya. Teman-temanku juga melakukan hal yang sama. Kami sangat asik dengan pekerjaam kami bahkan kami juga sudah lupa waktu, waktu sudah berjalan begitu cepat sekarang sudah masuk pukul 11 malam.
Aku melihat semua teman-temanku dan beberapa darinya ada yang kelelahan.
"lelah ya besok kita lanjut aja lagi tidak apa"
Semua teman-temanku mulai merapihkan pekerjaanyanya aku pun juga begitu. Setelah semuanya selesai teman temanku ingin pulang, aku membukkan pintu kamarku dan tiba-tiba saja ada suara dentuman yang sangat keras.
DUM!!!
Kami semua terkejut dan mulai melihatnya di jendela kamarku. Ada sebuah asap tebal yang mengepul ada sedikit kobaran api terlihat. Kami semua yang melihat itu benar-benar terkejut. Ponsel kami semuapun berdering ada sebuah panggilan masuk dari Bu Arrabella.
"Anak-anak ibu harap kalian semua kumpul di ruangan santai karena ada yang harus ibu bicarakan."
Kami semua langsung berlari meninggalkan kamarku. Aku berlari dan berusaha membawa leptopku. Kami semua berlari berhamburan keluar dengan cepat, Bu Arrabella sudah menunggu kami di ruangan.
"ada apa?"-Reyta
"ibu ingin menginformasikan kepada kalian teman kalian Annastasya terjebak di labotorium United Out dia adalah salah satu anak yang di jadikan bahan percobaan oleh ayahnya dan sekarang di terjebak dalam sebuah insiden kebakaran ibu ingin kalian menolongnya"
"BAIK!"-jawab seluruh anak
Aku mendegar itu dan tampak aga sedikit aneh.
"tunggu, apa sebelumnya ibu tahu kalau Annastasya adalah korban dari penelitian ayahnya?"
Semua anak mulai menoleh kearah bu Arrabella. Bu Arrabella tersenyum licik kearahku.
" ibu sudah tahu dari lama sebulm kalian mengetahuinya selain itu juga ibu sudah tahu siapa diri kalian semuanya tanpa harus ibu selidiki satu persatu"
Aku menadang bu Arrabella dengan tatapan yang dingin dan datar. Bu Arrabella mulai membagikan kostum pelindung yang di sediakan olehnya. Kami semua mulai menggunakannya. Kostum yang terlihat aneh tapi memiliki fungsi yang amat banyak. Kami semua pergi kemuju ruang labotorium itu dan mulai membagikan tugas masing-masing. Aku bersama teman yang lainnya pergi diam-diam kedalam ruangan labotorium. Aku pergi bersama Reyta dan Kenna, Harmony, dan Lkevina pergi untuk menjaga pintu masuk, Azura dan Alteza pergi keruangan data mereka ke sana untuk melihat beberapa data tentang Annastasya dan kamera CCTV.
Aku masuk keruangan tersebut dan aku melihat Annastasya yang sedang duduk di sudut pojok dia terlihat sangat ketakutan. Aaku menghampireinya dan mulai berbicara dengannnya.
"kamu tidak apa-apa?"
Annastasya tidak menatap mataku dia hanya terlit sedang kebingungan dan dia juga sangat ketakutan aku tahu kalau dia sedang mengalami trauma dengan kejadian ini. Aku mulai menoleh kearah Ryta dan memberikannya kode supaya dia menggunakan kemampuannya kepada Annasytsya untuk menenangi dirinya. Reyta mulai memegang kepla Annastasya dan menenangkan pemikirannya. Annastasya tertidur untuk sementara.
"sudah aku tenangi"
"baiklah"
Aku mulai menggendong Annastasya dan mulai berlari meninggali tempat itu. Aku memberi tahu kepada teman-temanku untuk mundur dari tempat labotorium ini. Aku pergi bersama yang lainnya. Aku mulai menenangi Annastasya dengan membawanya ke asrama kamarku. Reyta dan Harmony mulai menenanginya dengan menggunakan kemampuannya.
Beberapa dari kami sudah mulai berganti baju. Aku mulai menyiapkan beberapa makanan untuk teman-temanku dan beberapa juga sudah mulai menciptakan suasana yang gembira. Aku membawakan makananya dan tidak lama Reyta memberi tahusemuanya.
"Annastasya sudah bangun"
Semua anak mulai berlari kearah Annastasya. Aku menaruh makan yang aku bawa dan mulai berjalan santai kearahnya.
"Annastasya kamu tidak apa?"-Calandera
"kamu baik-baik sajakan?"-Hiden
"apa ada yang terluka?"-Lusi
"ada rasa sakit di mana?"-Levina
Annastasya terlihat sangat kebingungan menatap kami semua dan tidak lama dia tersenyum.
"tidak apa-apa, tidak ada yang terluka parah"
Aku melihat gerak-gerik Annastasya dia seperti menutupi lengannya dengan baju yang dia pakaiannya.
"sudah tidak perlu di tutupi kami semua sudah tahu"
Annastasya menunduk dan terlihat suasanan hatinya memburuk. Aku mulai mengambil makanan yang sudah aku sediakan dan mulai memberikannya.
"ini makan, bisa menambah suasana hati sedikit paling tidak"
Annastasya menatapku dan dia tersenyum sambil mengambil makannya.
"terima kasih Axelle"
Aku terdiam dan mulai berjalan meninggali keributan. Aku berjalan menuju balkon untuk menghirup udara segar. Aku m,elihat keberadaan Reyta yang sedang berdiri di sampingku.
"kenapa kamu kesini?"
" ada yang ingin aku bicarakan soal Annastasya"
"bicara apa?"
"sepertinya dia memiliki trauma yang berat atau bisa di bilang juga gangguan kecemasan"
"apa kamu melihanya?"
"iya saat aku menengkam pikirannya"
"kalo dia memiliki gangguan kecemasan otomatis Grady juga memilikinya karena tidak mungkin kalau anak kembar salah satunya memiliki doang"
"mungkin..."
"yasudah yang penting sekarang kita tenang dulu"
Reyta menghelangkan nafsanya dan dia mulai tersenyum memadang langit malam. Untuk saat Annastasya tidur di Asrama bersama Reyta. Saat semuanya sudah selesai aku mulai membereskan semua yang berantakan dan mulai berbaring di atas kasur dengan damain.
"untuk besok sepertinya harus banyak berenergi"
Aku mulai beristirahat dengan nyaman dan tenang.