Letizia telah memasuki area hutan dan perbatasan kerajaan namun Letizia tetap terus berjalan. Galenia ingin menghentikan Letizia namun juga tidak bisa. Letizia menyadari akan sesuatu. Letizia menarik Galenia untuk bersembunyi. Letizia meminta Galenia untuk tetap diam. Letizia mengintip untuk memastikan. Letizia mengajak Galenia untuk segera pergi dari sana namun sebuah pedang mengacung tepat di depan wajahnya. Letizia melirik ukiran dari sarung pedang
Letizia mengeluarkan cahaya yang menyilaukan dan segera pergi. Letizia bukan tidak bisa melawan namun perbandingannya tidaklah seimbang. Letizia berhenti di sebuah gubuk tua di tengah hutan. Letizia menarik Galenia untuk bersembunyi di gubuk itu. Letizia mengintip dari lubang dinding melihat orang-orang bertudung itu "Siapa mereka sebenarnya? Kenapa berada di antara perbatasan kerajaan?"
"Sepertinya mereka bukan dari kerajaan tuan puteri" Letizia menoleh membenarkan ucapan Galenia. Letizia mengisyaratkan Galenia untuk bersembunyi. Pintu gubuk itu berdecit menandakan ada orang yang masuk. Letizia sedikit mengintip untuk melihat siapa gerangan orang itu. Letizia tidak bisa melihatnya dengan jelas karena wajahnya tidak terlalu terlihat
Letizia segera mengajak Galenia untuk segera keluar melalui pintu belakang gubuk. Letizia memastikan tidak ada yang melihatnya sebelum berlari pergi. Letizia menoleh ke belakang melihat tidak ada siapapun yang mengikutinya
Raja Bernardo dan Ratu Beatrisa mulai cemas. Letizia belum juga pulang ke istana padahal hari sudah gelap. Ratu Beatrisa tidak bisa tenang memikirkan Letizia. Letizia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Letizia memang sering bepergian jauh sampai malam namun Letizia tidak pernah bepergian sampai malam tanpa pengawalan. Kemampuan Letizia tidak perlu diragukan. Galenia memang bersama Letizia dan juga kemampuan Galenia yang bisa dikatakan hampir sama dengan Letizia. Namun tetap saja mereka berdua adalah perempuan. Siapapun tidak akan tenang melihat puterinya berkeliaran di luar sana terlalu lama tanpa penjagaan
Raja Bernardo meminta bantuan kepada para pangeran untuk mencari keberadaan Letizia dan Galenia. Raja Bernardo takut terjadi sesuatu kepada puterinya. Sejak kecil sudah banyak yang mengincar keberadaan puterinya itu bahkan sampai sekarang. Kekuatannya adalah kekuatan yang paling kuat dan menurut sebuah ramalan jika kekuatannya akan terus menebarkan kebahagiaan. Kekuatan itu akan semakin kuat jika sudah sempurna dan tidak bisa terkalahkan. Namun ada yang tidak menyukai jika hal itu terjadi. Hal itulah yang membuat Raja Bernardo tidak bisa tenang
Galenia meminta Letizia untuk segera kembali ke istana karena hari semakin gelap. Letizia terus menolak dan tidak mendengarkan Galenia. Semakin lama, Galenia merasa langkah kakinya semakin masuk ke dalam hutan. Hutan yang begitu gelap nan menyeramkan. Hanya cahaya Letizia yang dijadikan sebagai penerangan mereka
Kaki Galenia tersandung sesuatu membuat Galenia terjatuh. Letizia menoleh dan menghampiri Galenia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Galenia memiliki kemampuan Medicina yang jika si pemilik kekuatan terluka maka lukanya akan menutup dengan sendirinya. Letizia menerangi sekitarnya dengan cahayanya merasakan sesuatu. Letizia mengenali mereka. Mereka mengepung Galenia dan juga Letizia
Galenia dan Letizia melawan mereka dengan benda-benda yang ada dalam jangkauannya. Semenjak bersama Letizia, Galenia mulai berlatih pedang, panahan serta bela diri lainnya. Letizia yang meminta langsung hal itu untuk berjaga-jaga. Galenia lebih sering keluar berdua dengan Letizia membuat Letizia memutuskan hal itu atas persetujuan Raja. Galenia maupun Letizia mulai terdesak karena posisi mereka yang tidak seimbang. Pedang itu mengacung ke arah Letizia hampir mengenai leher Letizia. Sebuah anak panah mengenai pedang itu dan terjatuh. Letizia yang tidak menyia-nyiakan kesempatan mengambil pedang itu dan membalikkan posisi. Letizia melihat Galenia juga terdesak membantu Galenia. Letizia mengambil pedang yang terjatuh itu dan melemparkannya kepada Galenia. Galenia menerima pedang itu dan membantu Letizia
Mereka tiba-tiba menghentikan pertarungan begitu para pangeran datang. Letizia berpikir "Apa mereka tahu akan para pangeran? Mereka bahkan pergi begitu saja tanpa menyelesaikan pertarungan. Tidak mungkin tidak ada sesuatu" Letizia tahu para pangeran yang melemparkan anak panah tadi. Bukan Letizia tidak tahu apa-apa dan tidak menyadari akan kehadiran para pangeran. Mungkinkah cahaya-cahayanya yang menuntun para pangeran menemukannya
Pangeran Ciro dengan hebohnya menanyakan keadaan Letizia. Letizia hanya tersenyum menanggapinya. Letizia menoleh ke Galenia yang sedang membersihkan pakaiannya. Tidak bisa dipungkiri, aura Galenia juga begitu kuat. Hanya saja takdir yang menuntunnya untuk tetap menjauh
"Bagaimana bisa Puteri Letizia bisa berada di tempat ini? Apa sebuah ketidaksengajaan?" Pangeran Dario menuntut penjelasan dari Letizia begitupun dengan Pangeran Ciro serta Pangeran Eneas dan Pangeran Cortez yang diam saja namun begitu penasaran. Galenia hanya diam saja melihat hal itu dan tidak bisa berbuat banyak. Galenia tidak bisa ikut campur dalam urusan ini. Galenia tahu akan posisinya sendiri
Letizia menghela nafas berat dan menatap Galenia kemudian bergantian menatap Pangeran Cortez, Pangeran Ciro, Pangeran Eneas dan terakhir Pangeran Dario. "Aku sengaja" Perkataan Letizia membuat Pangeran Cortez, Pangeran Eneas, Pangeran Dario dan Pangeran Ciro menatapnya. Galenia bahkan sedikit terkejut. Galenia mengira jika Letizia hanya mengajaknya keluar untuk berjalan-jalan. Galenia tidak tahu jika ada maksud tertentu yang ternyata direncanakan oleh Letizia
Letizia menjelaskan jika dirinya sedang menuju Neiva. Mendengarkan hal itu membuat Pangeran Cortez sedikit terkejut namun dengan cepat mengubah raut wajahnya kembali. Letizia memberikan pedang yang tadi digunakannya kepada Pangeran Cortez. Pangeran Cortez melihat pedang itu dan mengamatinya "Pedang ini bukanlah dari Adonia maupun Neiva. Bahkan bukan dari Suelita, Estrella maupun Laluna. Aku tahu corak pedang yang ada di setiap kerajaan dan tidak ada yang bercorak seperti ini. Mereka berada di antara perbatasan Adonia dan juga Neiva, firasatku mengatakan akan ada sesuatu di Neiva". Letizia mengingat saat dirinya dalam perjalanan menuju Suelita, Letizia melihat salah satu dari mereka mengenakan pakaian yang sama dan menjatuhkan batu yang bentuknya seperti sebuah batu kristal. Warnanya gelap dan terlihat seperti sebuah kaca. Juga terlihat seperti es. Itu pula yang membuat Letizia tidak sadarkan diri selama tiga hari karena mencoba menggunakan kekuatannya
Para pangeran dan Letizia bersama dengan Galenia akhirnya menuju ke Neiva. Para pangeran meminta pengawal dari Adonia untuk kembali ke istana dan memberikan perintah untuk menyampaikan pesan jika Letizia bersama dengan Galenia baik-baik saja dan tidak terluka sedikitpun. Pangeran Dario juga memberi perintah untuk menyampaikan pesan bahwa Letizia tidak akan kembali ke istana dalam waktu dekat. Pangeran Dario merasa ada sesuatu yang membuat Letizia tidak ingin kembali ke istana Adonia dalam waktu dekat dan memilih untul berkelana. Ada sesuatu yang hanya diketahui oleh Raja Bernardo, Ratu Beatrisa dan juga Letizia
Pangeran Cortez memacu kudanya lebih cepat begitu hampir tiba di pedesaan. Semua penduduk yang dilewatinya menunduk hormat begitu kuda yang ditunggangi oleh para pangeran melewati jalanan di depan mereka. Pangeran Cortez turun lebih dulu kemudian membantu Letizia untuk turun. Letizia hanya bisa berterima kasih. Selama dalam perjalanan, Letizia dan Pangeran Cortez menunggangi kuda yang sama namun tidak ada kata yang keluar. Hanya nafas Pangeran Cortez yang begitu terasa karena begitu dekat dengan Pangeran Cortez
Pangeran Cortez meminta kepada para pelayan yang menyambutnya untuk menyediakan kamar untuk Pangeran Eneas, Pangeran Dario, Pangeran Ciro, Letizia dan Galenia dan langsung menemui Raja Humberto, sang ayah. Letizia mengajak Galenia untuk berkeliling namun dicegah oleh Pangeran Ciro. Pangeran Ciro tidak akan membiarkan Letizia pergi jika dirinya tidak ikut menemani. Pangeran Dario setuju akan hal itu. Letizia bersikeras jika dirinya tidak akan melakukan itu namun Pangeran Ciro juga bersikeras ingin tetap menemani
Letizia merasa tidak nyaman karena Pangeran Ciro terus-terusan memprrhatikannya seakan sedetik saja berpaling, Letizia akan menghilang. Letizia meminta bantuan kepada Galenia untuk mengajak bicara Pangeran Ciro namun itu tidak berhasil. Letizia meminta bantuan kepada Pangeran Dario dan hasilnya sama. Letizia ingin meminta bantuan kepada Pangeran Eneas tetapi merasa tidak enak
Letizia merasa lega Pangeran Ciro tidak memperhatikannya lagi. Letizia tidak tahu bagaimana Pangeran Eneas melakukannya tetapi Letizia berterima kasih akan hal itu. Letizia tersenyum bahagia dan bercanda tawa dengan Galenia. Letizia tidak bisa mengukur kebahagiaannya saat itu. Setidaknya Letizia ingin menebus sedikit demi sedikit rasa bersalahnya walau dengan caranya sendiri. Galenia merasa bahagia melihat Letizia tersenyum dan tertawa seperti itu. Melihat Letizia bahagia membuat Galenia juga bahagia. Galenia merasa ada sesuatu yang mendekatkannya dengan Letizia namun entah hal apa itu
Kalung milik Letizia dan Galenia bersinar bersamaan tanpa mereka sadari namun ada yang menyadari akan hal itu. Letizia hampir saja terpeleset jika Galenia tidak memegangnya. Galenia tersenyum menatap balas Letizia. Letizia tersenyum dan mengajak Galenia. Pangeran Eneas, Pangeran Dario dan Pangeran Ciro hanya melihat interaksi Letizia dan Galenia. Letizia menghentikan langkahnya dan berbalik. Letizia merasakan sesuatu saat tak sengaja berpapasan. Letizia hendak mengejar namun menghilang begitu saja
Letizia hendak menemui Pangeran Cortez namun tak sengaja berpapasan dengan Raja Humberto. Letizia menunduk hormat sebagai tanda hormat kepada sang raja. Letizia memperkenalkan diri sebagai Puteri dari Kerajaan Adonia. Berbeda dari Pangeran Cortez, Raja Humberto memiliki sikap yang hangat dan juga ramah
Letizia tidak menemukan Pangeran Cortez. Entah dimana keberadaannya hingga Letizia tidak bisa menjangkaunya. Letizia melihat Pangeran Noe dan Pangeran Niguel sedang berlatih bertarung. Letizia bertepuk tangan melihat kegigihan mereka dalam berlatih. Pangeran Noe dan Pangeran Niguel menunduk hormat. Letizia tersenyum dan menunduk hormat kepada kedua adik kembar Pangeran Cortez. Letizia menjelaskan maksudnya dan menanyakan akan keberadaan Pangeran Cortez namun sepertinya Pangeran Noe maupun Pangeran Niguel juga tidak tahu akan keberadaan Pangeran Cortez
Letizia menanyakan tentang keberadaan Pangeran Cortez kepada setiap orang yang ditemuinya. Namun juga tidak ada yang tahu. Letizia menyadari jika Pangeran Eneas juga tidak terlihat. Mungkinkah mereka sedang bersama? Letizia menemui Pangeran Dario dan Pangeran Ciro menanyakan akan keberadaan Pangeran Cortez maupun Pangeran Eneas. Baik Pangeran Dario mauoun Pangeran Ciro tidak ada yang tahu. Letizia memilih untuk beristirahat sejenak. Letizia tidak tahu harus bagaimana mencari kedua Pangeran itu
Letizia mulai teringat akan Raja Bernardo dan Ratu Beatrisa di istana namun bukan saatnya Letizia kembali. Letizia akan kembali nanun tidak dalam waktu dekat. Letizia bukannya marah atau kecewa kepada Raja Bernardo dan Ratu Beatrisa, Letizia hanya ingin menjalankan tugasnya. Tugasnya sebagai seorang Puteri Mahkota, bukan hanya duduk menyandang gelar. Letizia mengerti akan kekhawatiran Raja Bernardo dan Ratu Beatrisa namun jika Letizia tidak bertindak, semua masalah tidak akan selesai dan Letizia akan terus terpikir dengan rasa bersalah itu
Letizia menemui Pangeran Cortez dan Pangeran Eneas yang terlibat pertarungan. Letizia tidak sengaja mendengar percakapan dua orang pengawal yang sepertinya dari bertugas di daerah itu. Letizia membawa Galenia bersamanya. Letizia menghentikan Pangeran Eneas dan Pangeran Cortez yang hendak mengayunkan pedangnya. Letizia menatap Pangeran Eneas dan Pangeran Cortez bergantian menuntut penjelasan. Namun sebelumnya Letizia meminta semua penduduk yang melihat hal itu membubarkan diri. Tidak ada yang mengeluarkan suara bahkan sepatah kata pun. Letizia sudah menduga hal itu. Pangeran Cortez pergi begitu saja
tanpa mengucapkan apapun begitu pun dengan Pangeran Eneas
"Apa sesuatu sedang terjadi?" Letizia menatap kepergian Pangeran Eneas dan Pangeran Cortez yang semakin menjauh. Letizia mengambil sebuah benda yang sepertinya terjatuh. Entah itu milik Pangeran Eneas atau milik Pangeran Cortez. Sebuah kelereng kecil berwarna merah, semerah darah. Begitu tersentuh, kelereng itu bersinar seperti api. Letizia menatap Galenia yang juga sepertinya merasakan hal yang sama. Begitu Letizia dan Galenia menyentuhnya bersama, Letizia maupun Galenia merasakan sesak di dadanya yang semakin lama semakin sesak dan begitu sulit bernafas. Seketika Letizia maupun Galenia terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya. Semakin lama semuanya terasa berputar dan akhirnya menggelap. Kelereng itu kembali bersinar dan akhirnya hancur menjadi abu yang kemudian terbang terbawa angin. Letizia tersenyum menatap langit dan memegang tangan Galenia sebelum kesadarannya benar-benar hilang
Pangeran Eneas dan Pangeran Cortez bergegas kembali mendapat kabar jika Letizia ditemukan tidak sadarkan diri bersama dengan Galenia. Pangeran Eneas melihat wajah Letizia yang begitu pucat. Tabib menjelaskan jika Letizia dan Galenia terkena sesuatu dari dalam dan itu cukup berbahaya. Beruntung penggabungan kekuatan antara Luz dan Medicina menghambat hal itu. Jika tidak keduanya bisa saja meninggal seketika. Pangeran Cortez menatap Letizia dan Galenia bergantian kemudian pergi entah kemana disusul oleh Pangeran Eneas. Pangeran Dario merasa ada sesuatu yang mereka ketahui namun entah apa itu