Pagi-pagi sekali aku mulai menyiapkan semua perlengkapan yang akan aku bawa, ya... Nggak terlalu banyak sih karena kan cuman semalem nginep di sana. Tapi mau bagaimanapun juga senter dan jaket adalah hal utama yang selalu aku bawa kemana-mana, sambil berkemas aku selalu mengecek ponselku siapa tahu ada kabar dari Dika atau Angga. Tapi sepertinya mereka masih fine-fine aja.
Setelah berkemas aku akan langsung pergi ke rumah Widya, aku tidak akan melepasnya hari ini. Makanya aku putuskan untuk ke sana pagi-pagi, supaya dia tidak kabur duluan dan diajak pergi oleh Isal.
"Nimasss..." seseorang memanggilku dengan nada yang merengek. Langkah kakinya terhentak seperti seseorang yang sedang kesal dan mengarah ke kamarku.
Aku tertegun sambil menunggu sosok itu muncul dari pintu kamar, tidak lama kemudian Widya pun nongol, dia langsung duduk di sampingku dengan wajah yang murung. Entah apa yang terjadi sehingga membuatnya heboh sepagi ini, drama cinta apalagi yang sedang dia lakukan.