Sekarang aku harus fokus terhadap Widya, sebelum aku pergi merantau lagi, aku harus sudah bisa mengembalikan Widya seperti semula. Setidaknya jika memang Widya akan menikah dengan Isal, maka mereka akan menikah dengan cara yang baik.
Seperti yang kakek bilang, aku harus bisa membawa Widya ke sana di malam Jumat nanti. Tapi bagaimana caranya supaya Widya mau ikut denganku? Aku berfikir sepanjang perjalanan pulang, sedangkan Dika masih fokus menyetir motor.
"Apa sekalian baca aku ke rumah Widya ya? Aku ingin ngobrol sama Pakde" ucap Dika.
Aku melihat ke arah jam tangan. "Kalau jam segini Pakde sudah berangkat ke kantor Dika, gimana kalau sore aja kita ke sana?"
"Oh iya, ya dah. Nanti sore setelah dari bengkel, aku akan datang lagi. Tapi nanti kau juga ikut ya"
"Iya" jawabku singkat.