Sesampainya di rumah, kami sudah mendapati Mbah Putri yang tertidur pulas dengan adik-adikku. Aku dan Widya terkulai di ruang tamu, sesekali kami berdebat konyol gara-gara kejadian di gang tadi.
"Aku baru sadar kalau ternyata gang itu serem banget, setelah ini aku akan usul ke bapak supaya memberi banyak penerangan di sana" ucap Widya menatap jauh ke langit-langit ruangan.
"Itu ide yang bagus Widya, jika gang itu diberikan penerangan pasti akan banyak warga yang lewat di sana dan nantinya tidak akan terlalu angker" sahutku.
"Iya kau benar. Nimas" ucap Widya kemudian tergelak duduk tegap menatapku.
"Apa?!" ucapku meliriknya tajam.
"Ish, kau ini galak sekali!" Widya manyun. "Gara-gara lari dan ketakutan tadi aku jadi lapar, ayo kita siapkan makanan" ucap Widya di susul dengan senyuman lebar.
"Yuk" jawabku.