Sudah pukul 9 malam sembuh sudah berhenti di pemberhentian pertama, aku tidak ingin turun dari bus. Rasa cemas dan khawatir membuatku melupakan rasa lapar, aku kembali mengambil ponselku di dalam tas, dan menemukan ada beberapa pesan dari Widya dan juga Dika.
Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung menelpon mereka, aku menelpon ke nomor Reno, tapi ternyata masih belum aktif. Aku langsung menelpon ke Dika, beberapa kali dia juga dia tidak angkat teleponnya.
Sampai akhirnya aku pun beralih menelpon Widya, satu kali dua kali Widya tidak mengangkat teleponku, tinggal dering yang ketiga hampir saja aku mematikan teleponnya aku mendengar jawaban.
"Hallo" jawab seseorang dengan nada yang serak.
"Hallo, Widya?" tanyaku.
"Aku Dika"jawabnya lagi.
"Dika! Aku menelponmu berkali-kali kenapa tidak kau angkat? Reno juga mematikan ponselnya! Sebenarnya ada apa dengan kalian?!" ucapku kesal.
"Maafkan kami Nimas..." suara Dika terdengar berat, entah apa yang sedang terjadi padanya saat itu.