Panik, takut, bolak balik aku mencari Santi sampai bertanya pada beberapa orang, tapi Santi belum ketemu juga. Aku diam mengatur nafas yang mulai ngos-ngosan, menenangkan perasaanku sejenak. Siapa tau jika aku rileks akan lebih mudah menemukannya.
Sesekali aku mengusap keringat yang membasahi keningku, menyusuri tempat pemberhentian itu dengan pandanganku. Mengamati satu persatu orang yang ada disana, sampai akhirnya aku tertuju pada deretan mobil travel yang juga sedang berhenti di tempat itu.
"Jangan-jangan..." gumamku kemudian menghampiri deretan travel.
Aku memeriksa satu persatu mobil itu dengan cara mengintip dari jendela, dua mobil kosong dan yang satu baru ada satu penumpang yang baru saja naik. Sudah aku periksa belum juga menemukan Santi.
"Duh mbak Santi kau dimana sih!" keluhku.