Santi kehilangan kepercayaan, kehilangan harga diri dan masa depannya. Sekarang dia dihadapkan untuk memberikan maaf kepada mereka yang telah menyakitinya, sulit dilakukan jika orang itu tidak memiliki keikhlasan hati yang besar. Jika memang itu alasannya, aku tidak berhak melarang. Tapi aku tetap khawatir padanya.
"Jadi Mbak Santi mau pulang?" tanyaku lirih.
"Iya... Aku harus pulang menemui mereka untuk yang terakhir kalinya. Jangan khawatir, aku akan kembali ke sini sebelum kau pergi"
"Kau tidak akan menetap di sana?" tanyaku menatapnya dalam.
"Tidak. Aku hanya ingin datang membawa maaf, tidak untuk tinggal. Aku tetap akan pergi mencari kehidupanku sendiri, jikapun paman dan bibi meninggal nanti, aku tetap tidak akan tinggal di sana meskipun itu adalah rumah orang tuaku"
"Apapun keputusanmu, semoga itu adalah pilihan yang terbaik" jawabku.
"Aamiin" Santi tersenyum lembut.