Di rumah Uma terdapat dua asisten rumah tangga, yang satu bernama Susi dan yang satunya Uma memanggilnya emak, namanya Mak Iyem. Beliau sudah bekerja puluhan tahun, sejak ayahnya Uma masih hidup. Bisa dibilang Mak Iyem adalah salah satu saksi dari kehidupan Uma di rumah itu. Obrolan yang panjang dan mengasyikkan membuat tenggorokanku merasa haus, Aku meminta izin kepada Uma untuk mengambil minum di dapur terlebih dulu.
"Kau suruh saja Mak Iyem untuk menyiapkan minum dan cemilan, terus minta tolong padanya untuk membawanya ke kamar" ucap Uma tanpa mengalihkan pandangan dari buku novelnya.
"Tapi Mbak, Apa boleh kita ngambil di kamar?" ucapku sungkan, gambar sebersih ini takutnya nanti kotor kalau kami ngemil di kamar.
"Tidak masalah, aku biasa kok makan di kamar. Bahkan kadang kalau aku sedang malas makan di bawah, aku sering makan di sana" ucap Uma sambil menunjuk ke sofa yang ada di seberang kanan tempat tidurnya.