Aku kasihan sama Mbak Uma, dia pasti sedih karena orang-orang disini berpikir kalau adiknya menjadi hantu dan mengganggu seluruh penghuni rumah. Sedangkan di sisi lain, Vero hanya ingin semua orang tahu kalau dia sangat menyayangi ibunya, ia juga ingin memberitahu kalau dirinya membelikan kado untuk ibunya. Tapi karena posisi dia sudah meninggal, dia sulit untuk melakukannya. Vero hanya bisa melakukan interaksi baik itu menampakan diri atau menggerakkan suatu benda, yang bagi orang yang masih hidup semua itu adalah hal yang sangat menyeramkan.
"Vero memang tidak tenang mbak, tapi bukan karena dia mati akibat kecelakaan itu" ucapku menatap Mbak Uma seksama.
Seketika itu juga sosok tipis menyerupai Vero muncul lagi di pojokan ruang keluarga yang kedap cahaya, aku menatap sosok itu sebentar. Rasa takutku hilang setelah mengetahui maksudnya.
"Apa ada sebab lain, sehingga arwah adikku tidak tenang?"
