Perlahan aku menggerakkan kedua kakiku, aku mulai merasakannya. Kemudian beralih menggerakan jari jemariku sambil mengatur nafas, aku mulai tenang dan bisa bergerak meskipun masih agak lemas.
"Nimas, kau baik-baik saja kan?" ucap Man kemudian menghampiriku dengan wajah yang cemas.
"Iya, aku baik-baik saja. Bagaimana dengan keadaanmu? Apakah kau melihat dan merasakan sesuatu ketika di luar tadi?" tanyaku.
"Aku baik-baik saja, akan aku ceritakan nanti ketika Om Suryadi selesai ya" jawab Man.
Aku mengangguk, teman kembali keluar dari kamar. Aku langsung melipat mukena lalu menyimpannya kembali, setelah itu aku melongok terlebih dulu melihat keadaan ruangan depan. Di sana ada Om Suryadi yang sedang menikmati kopi hitamnya sambil merokok, dia juga sudah selesai ternyata. Aku akan menghampirinya, dan akan menanyakan semua yang terjadi.
"Om Suryadi, Om belum mau istirahat kan?" tanyaku memastikan.