Tidak ada jawaban dari mulut Dita, setelah aku masuk Man pun ikut masuk dan meninggalkan Dita dan Wiwit di teras. Setidaknya semua sudah di jelaskan, tinggal cara berfikir mereka berdua saja sekarang kalaupun mereka masih ribut, aku sudah tidak akan ikut bicara lagi. Terserah dia mau ngomong apa yang penting aku memiliki Man sebagai saksi pembicaraan kami tadi. Aku beralih membantu bude masak di dapur, supaya bisa mengalihkan perasaanku yang mulai terbawa emosi.
Aku duduk ditepi tempat tidur sambil memeriksa ponselku, ada beberapa pesan dari Reno dan juga Widya. Aku membalas pesan mereka satu persatu, baru beberapa hari saja rasanya sudah begitu lama terpisah dengan mereka. Jujur aku merasa kesepian, hanya di hadapan merekalah aku bisa menjadi diri sendiri.
Hari sudah menjelang sore, tapi aku belum juga mendapatkan kabar dari bosku, mereka juga tidak bilang kalau akan menjemput terlambat.